Pasokan ikan di kota besar aman, kecuali Makassar



JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP memastikan stok ikan di delapan kota besar di Indonesia aman menjelang selama puasa dan Lebaran tahun ini.

Kendati begitu, khusus di kota Makassar, terjadi penurunan produksi ikan akibat larangan penggunaan compressor yang digunakan nelayan dalam menangkap ikan. Akibatnya, harga ikan di kota ini meningkat signifikan.

Direktur Jenderal P2HP Saut P. Hutagalung mengatakan, sejak bulan Mei hingga saat ini di Makassar terjadi penurunan produksi ikan laut. Pasokan ikan laut mengalami penurunan 50% lebih yang terjadi di Pelabuhan Perikanan Indonesia (PPI) Paotere dan PPI Rajawali.


Menurutnya hal tersebut akibat dari pelarangan penggunaan compressor yang digunakan nelayan dalam penangkapan ikan.

Dalam kondisi normal, total pasokan ikan yang didaratkan di kedua PPI tersebut rata-rata 60 ton hingga 90 ton per hari.

Akibat turunnya produksi, membuat harga ikan di Makassar terdorong naik. Misalnya ikan layang.Dalam kondisi normal ikan layang dijual dengan harga Rp 10.000- Rp 15.000 per kg. Sementara saat ini harganya sudah mencapai Rp 20.000-25.000 per kg. Begitu pun dengan ikan deho yang  dalam kondisi normal harganya Rp 8.000 per kg, namun kini harganya mencapai Rp 17.000 per kg.

Secara keseluruhan menurut Saut, di awal ramadan terjadi penurunan permintaan konsumsi ikan sekitar 80% dibanding biasanya. Namun ia yakin setelah memasuki pertengahan ramadan akan terjadi kenaikan permintaan.

“Setelah memasuki pertengahan ramadan sampai dengan idul fitri biasanya terjadi kenaikan permintaan sekitar 60-70%," ujar Saut, Rabu (1/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan