JAKARTA. Para pengusaha pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menilai, saat ini impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak belum terlalu mendesak. Sebab, GPMT masih memiliki stok jagung sekitar 1,6 juta ton untuk kebutuhan 1,5 bulan sampai 2 bulan ke depan. Rata-rata kebutuhan jagung untuk pakan ternak mencapai 800.000 ton per bulan. Ketua GPMT Sudirman bilang, jagung impor yang sempat tertunda pembongkarannya karena belum keluar izin Surat Persetujuan Pemasukan (SPP) dari Kementerian Pertanian (Kemtan) kini telah masuk gudang. Impor jagung sebanyak 483,185 ton tersebut dapat menambah pasokan bahan pakan ternak untuk dua bulan ke depan. "Stok okelah, satu bulan kan 800.000 ton," ujar Sudirman, Rabu (19/8).
Pasokan jagung buat pakan cukup untuk dua bulan
JAKARTA. Para pengusaha pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menilai, saat ini impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak belum terlalu mendesak. Sebab, GPMT masih memiliki stok jagung sekitar 1,6 juta ton untuk kebutuhan 1,5 bulan sampai 2 bulan ke depan. Rata-rata kebutuhan jagung untuk pakan ternak mencapai 800.000 ton per bulan. Ketua GPMT Sudirman bilang, jagung impor yang sempat tertunda pembongkarannya karena belum keluar izin Surat Persetujuan Pemasukan (SPP) dari Kementerian Pertanian (Kemtan) kini telah masuk gudang. Impor jagung sebanyak 483,185 ton tersebut dapat menambah pasokan bahan pakan ternak untuk dua bulan ke depan. "Stok okelah, satu bulan kan 800.000 ton," ujar Sudirman, Rabu (19/8).