JAKARTA. Industri pengguna karet alam nampaknya harus terus waspada. Pasalnya, defisit karet alam di India diperkirakan akan meningkat hingga lima kali lipat pada sepuluh tahun mendatang akibat tingginya permintaan karet untuk industri ban. Alhasil, harga karet dunia bisa terus melambung. Ketua Asosiasi Industri Karet India Vinod Simon memperkirakan defisit karet alam di India kemungkinan akan meningkat menjadi 840.000 ton pada tahun 2020 nanti. Jumlah ini melonjak 20,83% ketimbang perkiraan defisit karet alam India pada tahun 2011 yang sebesar 175.000 ton. Bahkan, "Pada tahun 2015 kekurangan karet alam di India kemungkinan sekitar 687.000 ton," ujarnya seperti dikutip Bloomberg Jum'at (3/12). Perkiraan meningkatnya permintaan karet alam di India ini dilatarbelakangi oleh naiknya permintaan berbagai komoditas sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi dan belanja infrastruktur pemerintah. "Defisit karet alam bisa berlangsung lebih lama dari yang dibayangkan dengan gambaran penjualan mobil terus meningkat akibat pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan populasi juga meningkatkan permintaan untuk produk perawatan kesehatan seperti sarung tangan dan kondom," jelas Anand James Kepala Analis geojit Comtrade Ltd.
Pasokan karet dari India seret, harga karet dunia bakal makin melar
JAKARTA. Industri pengguna karet alam nampaknya harus terus waspada. Pasalnya, defisit karet alam di India diperkirakan akan meningkat hingga lima kali lipat pada sepuluh tahun mendatang akibat tingginya permintaan karet untuk industri ban. Alhasil, harga karet dunia bisa terus melambung. Ketua Asosiasi Industri Karet India Vinod Simon memperkirakan defisit karet alam di India kemungkinan akan meningkat menjadi 840.000 ton pada tahun 2020 nanti. Jumlah ini melonjak 20,83% ketimbang perkiraan defisit karet alam India pada tahun 2011 yang sebesar 175.000 ton. Bahkan, "Pada tahun 2015 kekurangan karet alam di India kemungkinan sekitar 687.000 ton," ujarnya seperti dikutip Bloomberg Jum'at (3/12). Perkiraan meningkatnya permintaan karet alam di India ini dilatarbelakangi oleh naiknya permintaan berbagai komoditas sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi dan belanja infrastruktur pemerintah. "Defisit karet alam bisa berlangsung lebih lama dari yang dibayangkan dengan gambaran penjualan mobil terus meningkat akibat pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan populasi juga meningkatkan permintaan untuk produk perawatan kesehatan seperti sarung tangan dan kondom," jelas Anand James Kepala Analis geojit Comtrade Ltd.