KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga timah masih menguat sepanjang tahun ini. Per perdagangan Rabu (10/5), harga timah berjangka berada di US$ 25.846 per ton atau naik 8,90% dalam sebulan. Harga terendah timah secara year to date berada di US$ 21.315 yang dicapai pada 16 Maret 2023. Sedangkan harga tertinggi di US$ 27.826 per ton pada 18 April 2023. Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memprediksi, harga timah akan tetap kompetitif ke depannya. Hal tersebut didorong oleh kekhawatiran yang terus-menerus terkait ketatnya pasokan.
Produsen timah terbesar ketiga dunia, Myanmar mengumumkan akan menangguhkan semua aktivitas penambangan dan pemrosesan mulai Agustus 2023 untuk menghemat sumber daya yang tersisa. Hal ini menambah tekanan pada pabrik peleburan timah China yang telah berusaha mengurangi ketergantungan mereka pada bijih timah Myanmar. "Sementara Indonesia, negara pengekspor logam timah terbesar, sedang mempertimbangkan pelarangan ekspor untuk mendorong peningkatan kapasitas pengolahan hilir timah," tutur Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/5). Baca Juga: Pasokan Tembaga Berpotensi Lebih Rendah Daripada Permintaan, Simak Prospek Harganya Untuk tahun 2024, Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong melihat, permintaan terhadap logam industri akan kembali pulih. Hal ini sejalan dengan potensi aktivitas ekonomi yang lebih kuat sehingga mendorong permintaan.