Pasokan komponen seret, industri otomotif tempuh kontrak jangka pendek



BANDUNG. Untuk mengantisipasi seretnya pasokan beberapa komponen otomotif yang berasal dari Jepang, industri di dalam negeri sudah berancang-ancang untuk mencari pemasok komponen dari negara lain.Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, sekitar 70% komponen otomotif di Indonesia selama ini sudah berasal dari industri lokal. Sementara 30% sisanya impor dari Jepang dan beberapa negara di Asia lainnya. "Kira-kira sekitar 5% kebutuhan komponen otomotif kita impor dari Jepang," katanya, hari ini (9/4).Walaupun hanya sebagian kecil, komponen dari Jepang berperan cukup penting dalam perakitan otomotif dalam negeri, seperti roda gigi dan engine management system chip.Oleh karena itu, pelaku usaha dan pemerintah sedang bernegosiasi dengan negara-negara Asia lainnya yang dirasa bisa menjadi pengganti sementara, hingga industri Jepang kembali pulih. Sebab, persediaan komponen otomotif di dalam negeri hanya cukup hingga akhir bulan ini. Untuk menyambung napas, industri bernegosiasi dengan produsen lain seperti Taiwan, Korea dan China. "Sementara, kita mengupayakan kontrak jangka pendek untuk tiga bulan yang akan dimulai Mei ini," katanya.Akibat ketidakjelasan pasokan komponen ini, untuk berjaga-jaga Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menurunkan target penjualan tahun ini menjadi 800.000, turun 50.000 unit dari target penjualan yang di umumkan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini