Pontianak. Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Cornelis mengatakan minimnya pasokan listrik menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan pembangunan ekonomi yang terjadi di provinsi itu. Rasio elektrifikasi Kalbar baru mencapai 79,7%, lebih rendah dari angka rata-rata rasio elektrifikasi nasional sebesar 84,12%. "Saya berani mengatakan minimnya pasokan listrik dari PLN menyebabkan pembangunan ekonomi menjadi lambat," katanya di Pontianak, Kamis. Sampai dengan bulan Maret 2016, Kalbar memiliki pembangkit dengan kapasitas terpasang 582 Mega Watt (MW), dengan beban puncak mencapai 484 MW. Namun, kapasitas pembangkit listrik itu tentunya masih jauh dari kata memadai dibandingkan dengan kebutuhannya.
Pasokan listrik hambat ekonomi Kalbar
Pontianak. Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Cornelis mengatakan minimnya pasokan listrik menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan pembangunan ekonomi yang terjadi di provinsi itu. Rasio elektrifikasi Kalbar baru mencapai 79,7%, lebih rendah dari angka rata-rata rasio elektrifikasi nasional sebesar 84,12%. "Saya berani mengatakan minimnya pasokan listrik dari PLN menyebabkan pembangunan ekonomi menjadi lambat," katanya di Pontianak, Kamis. Sampai dengan bulan Maret 2016, Kalbar memiliki pembangkit dengan kapasitas terpasang 582 Mega Watt (MW), dengan beban puncak mencapai 484 MW. Namun, kapasitas pembangkit listrik itu tentunya masih jauh dari kata memadai dibandingkan dengan kebutuhannya.