KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan listrik Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) saat ini 96% dipasok dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yakni dari PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga. “Emisi jejak karbon Inalum hari ini 4 kilogram CO2 per ton aluminimun, ini akan kami tingkatkan pengurangan emisi karbonnya diharapkan 2024 bisa mendapatkan sertifikat green product di pasar global,” ujar Direktur Utama Inalum, Danny Praditya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Senin (27/11). Danny menyebutkan, dalam lima tahun ke depan Inalum mencanangkan pertumbuhan kapasitas produksi yang signifikan sehingga akan berdampak pada jejak karbon yang dihasilkan.
Pasokan Listrik Inalum 96% dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan listrik Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) saat ini 96% dipasok dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yakni dari PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga. “Emisi jejak karbon Inalum hari ini 4 kilogram CO2 per ton aluminimun, ini akan kami tingkatkan pengurangan emisi karbonnya diharapkan 2024 bisa mendapatkan sertifikat green product di pasar global,” ujar Direktur Utama Inalum, Danny Praditya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Senin (27/11). Danny menyebutkan, dalam lima tahun ke depan Inalum mencanangkan pertumbuhan kapasitas produksi yang signifikan sehingga akan berdampak pada jejak karbon yang dihasilkan.