KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) PT PLN meningkat hingga 23,52% year on year (YoY) di sepanjang 2024 imbas menurunnya pasokan gas dari sejumlah blok migas. 

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan menjelaskan, kebutuhan LNG untuk PLN di 2024 diperkirakan naik menjadi 84 kargo dari sebelumnya 68 kargo di tahun lalu. 

"Kenaikan LNG ini sebagian besar berasal dari penurunan pasokan gas pipa dari Blok Corridor, Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ dan Pertamina EP (PEP) sejumlah 110 billion british thermal unit per day (BBTUD) yang harus digantikan dengan LNG sejumlah 14 kargo LNG," ujarnya Senin (26/2).

Selain itu, kenaikan pasokan gas alam cair ini juga karena adanya  kebutuhan tambahan kargo untuk komisioning Jawa Satu Power dan Muara Tawar add on blok 3 sebanyak 2 kargo LNG.

Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Tidak Ada Kenaikan Harga BBM dan Listrik dalam Waktu Dekat

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi menyatakan, terjadi kenaikan pasokan LNG untuk sektor kelistrikan di tahun ini.  

"Sumber gas berasal dari kilang Tangguh dan Bontang," ujarnya dihubungi terpisah. 

Sebelumnya, Kurnia menjelaskan, produksi LNG tahun ini ditargetkan sebanyak 250 kargo.

Target tersebut meningkat ketimbang realisasi pada tahun 2023 yang sebesar 213,9 kargo. Perincian penjualan LNG, sebanyak 139,5 kargo diperuntukkan untuk kontrak ekspor, sementara sebanyak 38,8 kargo untuk kebutuhan domestik, dan sebanyak 35,6 kargo dijual ke pasar spot.

Peningkatan produksi pada tahun ini ditopang oleh kehadiran Proyek Tangguh Train III milik bp yang beroperasi sejak akhir tahun 2023.

Selain pemenuhan kebutuhan domestik, SKK Migas menargetkan setidaknya 167 kargo hingga 170 kargo akan dijual untuk pasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi