KUTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, masih banyaknya alokasi gas, terutama gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk pasar domestik yang tidak terserap. "Sejak 2014, Kementerian ESDM sudah alokasikan 64 kargo LNG untuk domestik. Tapi hanya terserap 39 kargo saja, ada 25 kargo yang tidak terserap," kata Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah dalam Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 di Kuta, Bali, Senin (2/11). Total, sekitar 75 triliun kaki kubik (TCF) tidak dimanfaatkan oleh domestik. "Ini sudah ada alokasi dari pemerintah, sudah siap, tapi tidak terserap. Padahal bagi kami, yang di hulu, tentu senang kalau gas bisa terserap," katanya.
Pasokan LNG tak diserap pasar domestik
KUTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, masih banyaknya alokasi gas, terutama gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk pasar domestik yang tidak terserap. "Sejak 2014, Kementerian ESDM sudah alokasikan 64 kargo LNG untuk domestik. Tapi hanya terserap 39 kargo saja, ada 25 kargo yang tidak terserap," kata Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah dalam Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 di Kuta, Bali, Senin (2/11). Total, sekitar 75 triliun kaki kubik (TCF) tidak dimanfaatkan oleh domestik. "Ini sudah ada alokasi dari pemerintah, sudah siap, tapi tidak terserap. Padahal bagi kami, yang di hulu, tentu senang kalau gas bisa terserap," katanya.