JAKARTA. Pasar ritel Jakarta tahun ini diperkirakan mengalami pertumbuhan hanya sebesar 5,4%. Penambahan pasokan berasal dari pusat perbelanjaan yang telah memiliki izin sebelum diberlakukannya Instruksi Gubernur DKI Jakarta tentang Moratorium Pemberian Izin Pembangunan Pusat Perbelanjaan, Pertokoan/Mal dengan Luas Lahan Lebih dari 5.000 meter persegi. "Mal baru itu adalah Lippo Mall Puri di The St. Moritz, Jakarta Barat, Mal Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, One Bel Park, Jakarta Selatan, dan Central Park Extension di Jakarta Barat. Pengerjaannya diharapkan selesai 100% pada pertengahan 2015," ujar Head of Reasearch & Advisory Cushman & Wakefield Arief Rahardjo, di Gedung Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/2). Arief menjelaskan, moratorium yang dikeluarkan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, berdampak pada panjangnya daftar tunggu peritel yang hendak membuka tokonya di mal. Tak hanya peritel lokal, melainkan juga peritel internasional. "International store biasanya menginginkan flat store di Jakarta. Tetapi, karena lahan mahal, mereka cari mal. Namun, karena pasokan mal baru juga terbatas, mereka mengalah cari di pinggiran Jakarta seperti Tangerang dan Bekasi," kata Arief.
Pasokan mal di Jakarta di stop, harga sewa naik
JAKARTA. Pasar ritel Jakarta tahun ini diperkirakan mengalami pertumbuhan hanya sebesar 5,4%. Penambahan pasokan berasal dari pusat perbelanjaan yang telah memiliki izin sebelum diberlakukannya Instruksi Gubernur DKI Jakarta tentang Moratorium Pemberian Izin Pembangunan Pusat Perbelanjaan, Pertokoan/Mal dengan Luas Lahan Lebih dari 5.000 meter persegi. "Mal baru itu adalah Lippo Mall Puri di The St. Moritz, Jakarta Barat, Mal Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, One Bel Park, Jakarta Selatan, dan Central Park Extension di Jakarta Barat. Pengerjaannya diharapkan selesai 100% pada pertengahan 2015," ujar Head of Reasearch & Advisory Cushman & Wakefield Arief Rahardjo, di Gedung Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/2). Arief menjelaskan, moratorium yang dikeluarkan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, berdampak pada panjangnya daftar tunggu peritel yang hendak membuka tokonya di mal. Tak hanya peritel lokal, melainkan juga peritel internasional. "International store biasanya menginginkan flat store di Jakarta. Tetapi, karena lahan mahal, mereka cari mal. Namun, karena pasokan mal baru juga terbatas, mereka mengalah cari di pinggiran Jakarta seperti Tangerang dan Bekasi," kata Arief.