KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melorot cukup dalam, harga gas alam diprediksi masih akan melanjutkan penurunan. Pasokan gas alam yang melimpah serta permintaan yang minim akibat pandemi Covid-19 menjadi pemberat harga gas alam. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (22/9) harga natural gas turun 9,27% ke level US$ 1,86 per mmbtu, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu (18/9) di US$ 2,05 per mmbtu. Sedangkan sepanjang September 2020 harga gas alam sudah melorot sebanyak 29,28% dari capaian 31 Agustus 2020 yakni US$ 2,63 per mmbtu. Crude oil commodity specialist dari ICDX Yoga Tirta mengungkapkan, Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa pasokan gas alam meningkat selama sepekan atau per 11 Septermber 2020. Jumlah tersebut meningkat dari 3,1 juta kaki kubik menjadi 3,6 juta kaki kubik.
Pasokan melimpah, harga gas alam masih berpeluang tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melorot cukup dalam, harga gas alam diprediksi masih akan melanjutkan penurunan. Pasokan gas alam yang melimpah serta permintaan yang minim akibat pandemi Covid-19 menjadi pemberat harga gas alam. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (22/9) harga natural gas turun 9,27% ke level US$ 1,86 per mmbtu, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu (18/9) di US$ 2,05 per mmbtu. Sedangkan sepanjang September 2020 harga gas alam sudah melorot sebanyak 29,28% dari capaian 31 Agustus 2020 yakni US$ 2,63 per mmbtu. Crude oil commodity specialist dari ICDX Yoga Tirta mengungkapkan, Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa pasokan gas alam meningkat selama sepekan atau per 11 Septermber 2020. Jumlah tersebut meningkat dari 3,1 juta kaki kubik menjadi 3,6 juta kaki kubik.