Pasokan menipis, harga bawang merah kian mahal



JAKARTA. Memasuki bulan April, harga bawang merah kian mahal. Di tujuh provinsi harga bawang merah selisihnya mencapai Rp 5.000 per kilogram (kg). Kondisi ini terjadi lantaran pasokan bawang merah yang menipis, sementara panen raya masih menunggu sampai Mei.

Data harga yang terekam di Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat tujuh provinsi menjual bawang merah dengan harga berkisar Rp 20.000 per kilogram sampai Rp 35.000 per kilogram. Lebih tinggi Rp 22.000 per kg pada harga normal. Tujuh provinsi di antaranya seperti Mataram menjual dengan harga Rp 27.500 per kg, Lampung Rp 28.000 per kg, Pontianak Rp 30.000 per kg, Jakarta Rp 30.005 per kg dan Bengkulu Rp 35.000 per kg. Sementara dua provinsi lainnya harganya masih normal cenderung turun yakni Semarang dan Kupang sebesar Rp 20.000 per kg. Abdullah Mansuri, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mengatakan, petani tidak melakukan produksi karena bibitnya mahal. Kondisi ini terjadi di Jawa Barat sehingga harga bawang merah menyentuh harga Rp 40.000 per kg. Petani juga ogah tanam karena harga pembelian gabah dianggap lebih tinggi. "Harga di sentra bawang menjadi Rp 35.000 per kg padahal di awalnya Rp 27.000 per kg. Sampai di tangan konsumen harganya bisa mencapai Rp 40.000 per kg di Jawa Barat," tandas Mansuri, Rabu (1/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan