JAKARTA. Masuknya sejumlah perusahaan perkebunan sawit ke industri hilir, terutama minyak goreng dikhawatirkan bakal membuat harga minyak goreng di dalam negeri merosot. Untuk itu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meminta agar perusahaan yang akan masuk ke bisnis ini untuk menyasar pasar ekspor dibanding pasar dalam negeri. Joko Supriyono, Sekjen GAPKI mengatakan, saat ini pasokan minyak goreng domestik sudah terpenuhi. “Konsumsi minyak goreng kita hanya sekitar 5 juta ton per tahun, itu cuma 30% total produksi minyak goreng Indonesia. Oleh karena itu 70% kita ekspor semua,” ujarnya. Tahun ini GAPKI memperkirakan, konsumsi minyak goreng domestik akan naik menjadi 6 juta ton. Kenaikan terjadi terutama karena pertambahan jumlah penduduk.
Pasokan minyak goreng terancam luber
JAKARTA. Masuknya sejumlah perusahaan perkebunan sawit ke industri hilir, terutama minyak goreng dikhawatirkan bakal membuat harga minyak goreng di dalam negeri merosot. Untuk itu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meminta agar perusahaan yang akan masuk ke bisnis ini untuk menyasar pasar ekspor dibanding pasar dalam negeri. Joko Supriyono, Sekjen GAPKI mengatakan, saat ini pasokan minyak goreng domestik sudah terpenuhi. “Konsumsi minyak goreng kita hanya sekitar 5 juta ton per tahun, itu cuma 30% total produksi minyak goreng Indonesia. Oleh karena itu 70% kita ekspor semua,” ujarnya. Tahun ini GAPKI memperkirakan, konsumsi minyak goreng domestik akan naik menjadi 6 juta ton. Kenaikan terjadi terutama karena pertambahan jumlah penduduk.