Pasokan obligasi akhir tahun ini tetap ramai



KONTAN.CO.ID - Akhir tahun ini, penerbitan obligasi masih akan ramai. Obligasi pemerintah yang bertambah, seiring defisit anggaran yang membengkak. Penerbitan obligasi korporasi juga masih semarak.

Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan, realisasi penerbitan SUN hingga 13 september mencapai Rp 361,89 triliun, atau mencapai 83,58% dari target indikatif tahun ini Rp 432,96 triliun. Artinya masih ada obligasi Rp 71 triliun lagi yang akan diterbitkan.

Sedang penerbitan obligasi korporasi. menurut Financial Institution Ratings Director Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo, diperkirakan lebih dari Rp 120 triliun akhir tahun ini.


Perkiraan tersebut mengacu pada data penerbitan surat utang nasional dari Januari-Agustus 2017 yang mencapai Rp 109,73 triliun. Padahal, Pefindo masih mendapat mandat pemeringkatan surat utang yang belum terbit per September, sebesar Rp 43,6 triliun. "Kemungkinan penerbitan obligasi bisa lebih dari Rp 120 triliun," kata Hendro.

Dari total mandat pemeringkatan surat utang tersebut, sebanyak Rp 13,8 triliun berupa medium term notes (MTN), sekuritisasi Rp 10 triliun dan obligasi Rp 9,3 triliun.

Mandat berasal dari 37 perusahaan. Yang paling besar adalah sekuritisasi oleh satu perusahaan dengan nilai Rp 10 triliun. Selanjutnya, surat utang lima perusahaan pembiayaan Rp 8,85 triliun, tiga perusahaan industri agro Rp 5 triliun dan tiga perusahaan perbankan Rp 4,5 triliun.

Kupon turun

Sejak Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,5%, yield dan kupon obligasi korporasi juga nurun. Ahmad Mikail, Manager Economic Research Division Pefindo, menyebutkan, sebelum penurunan suku bunga BI 7-day reverse repo rate pada Juni lalu, rata-rata kupon yang diminta investor untuk obligasi korporasi bertenor lima tahun dengan rating AAA adalah sebesar 8,6%.

Pada periode Agustus hingga saat ini, rata-rata kupon obligasi korporasi untuk obligasi dengan rating AAA bertenor lima tahun adalah 8,2%."Dari rating AAA ke single B bisa turun 50-100 basis poin akibat penurunan tingkat suku bunga," kata Mikail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie