JAKARTA. Ada kabar kurangmenyenangkan bagi investor. Pasokan Obligasi Negara Ritel (ORI) pada Oktober nanti kemungkinan menyusut dibandingkan penerbitan ORI seri sebelumnya. Tak cuma itu, analis juga memprediksi penetapan kupon ORI-012 lebih rendah seri sebelumnya. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengalokasikan jatah penerbitan surat utang ritel tahun 2015 sebesar 8,9% dari target bruto penerbitan Surat Utang Negara (SUN). Jatah ini setara Rp 40,21 triliun. Tahun ini pemerintah hanya mengagendakan dua penerbitan surat utang ritel, yakni sukuk ritel SR-007 dan ORI-012. Dikurangi nilai emisi penerbitan SR-007 Februari senilai Rp 21,96 triliun, maka jatah emisi ORI-012 hanya Rp 18,25 triliun. Nilai ini terkoreksi 13,95% dibandingkan realisasi penerbitan ORI sebelumnya seri ORI-011 yang mencapai Rp 21,21 triliun.
Pasokan ORI-012 bakal berkurang
JAKARTA. Ada kabar kurangmenyenangkan bagi investor. Pasokan Obligasi Negara Ritel (ORI) pada Oktober nanti kemungkinan menyusut dibandingkan penerbitan ORI seri sebelumnya. Tak cuma itu, analis juga memprediksi penetapan kupon ORI-012 lebih rendah seri sebelumnya. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengalokasikan jatah penerbitan surat utang ritel tahun 2015 sebesar 8,9% dari target bruto penerbitan Surat Utang Negara (SUN). Jatah ini setara Rp 40,21 triliun. Tahun ini pemerintah hanya mengagendakan dua penerbitan surat utang ritel, yakni sukuk ritel SR-007 dan ORI-012. Dikurangi nilai emisi penerbitan SR-007 Februari senilai Rp 21,96 triliun, maka jatah emisi ORI-012 hanya Rp 18,25 triliun. Nilai ini terkoreksi 13,95% dibandingkan realisasi penerbitan ORI sebelumnya seri ORI-011 yang mencapai Rp 21,21 triliun.