JAKARTA. Inflasi naik menjelang akhir tahun. Para ekonom memperkirakan inflasi November 2012 akan naik tipis ketimbang inflasi Oktober 2012 yang sebesar 0,16%.Ekonom BII Juniman memperkirakan inflasi November sekitar 0,37%, jauh. Menurutnya, pemicu inflasi adalah kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti daging sapi, telur ayam, ikan segar, gula, dan mi instan. "Kenaikan ini dipicu oleh kelangkaan pasokan dan cuaca buruk," jelasnya akhir pekan lalu.Pemicu lainnya adalah kenaikan harga sewa rumah dan kontrak rumah serta kenaikan tarif angkutan udara. Beruntung, Juniman bilang harga emas perhiasan yang cenderung stabil mampu meredam kenaikan inflasi inti pada November ini.Karena inflasi November yang lebih tinggi, Juniman menghitung inflasi tahunan pada November sekitar 4,64%. Hanya saja, sampai akhir tahun nanti Juniman memperkirakan inflasi masih mampu dijaga di kisaran 4,7%.Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan memperkirakan inflasi bulanan November masih bisa terjaga di kisaran 0,17%. Sedangkan secara tahunan inflasi November akan ada di kisaran 4,49%. Angka tersebut memang lebih rendah ketimbang inflasi tahunan pada Oktober 2012 yang mencapai 4,59%.Anton beralasan, inflasi November 2011 sebagai dasar penghitungan sudah cukup tinggi yaitu 0,34%. Sedangkan untuk inflasi inti, Anton memperkirakan inflasi int iNovember bakal sedikit turun menjadi 4,49% (year on year) ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 4,59% (year on year). Menurutnya, penurunan inflasi inti disebabkan karena melemahnya nilai tukar rupiah dan penurunan harga emas perhiasan.Anton memperkirakan, beberapa komoditas pangan yang memicu inflasi antara lain kenaikan harga beras, daging sapi, dan bawang merah. Selain itu, ada beberapa harga komoditas yang turun, sehingga menghambat inflasi seperti minyak goreng, daging ayam dan cabai merah.Sedikit berbeda, Ekonom BCA David Sumual memperkirakan inflasi November justru akan lebih rendah ketimbang Oktober, yaitu di kisaran 0,11%. Sehingga, secara tahunan inflasi November bakal ada di kisaran 4,37%.Namun, David mengingatkan adanya kenaikan inflasi pada bulan terakhir di tahun ini karena kenaikan permintaan kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru. Sehingga, "Inflasi Desember biasanya lebih tinggi (dari November) menjadi sekitar 0,3%," katanya.Meski begitu, para ekonom optimis hingga akhir tahun nanti inflasi akan ada di bawah 5%. Dalam hitungan Juniman, inflasi sampai akhir tahun ada di kisaran 4,7%. Sedikit lebih optimis, David memperkirakan sampai akhir tahun 2012 inflasi hanya akan ada di kisaran 4% - 4,3%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasokan pangan seret, inflasi November naik tipis
JAKARTA. Inflasi naik menjelang akhir tahun. Para ekonom memperkirakan inflasi November 2012 akan naik tipis ketimbang inflasi Oktober 2012 yang sebesar 0,16%.Ekonom BII Juniman memperkirakan inflasi November sekitar 0,37%, jauh. Menurutnya, pemicu inflasi adalah kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti daging sapi, telur ayam, ikan segar, gula, dan mi instan. "Kenaikan ini dipicu oleh kelangkaan pasokan dan cuaca buruk," jelasnya akhir pekan lalu.Pemicu lainnya adalah kenaikan harga sewa rumah dan kontrak rumah serta kenaikan tarif angkutan udara. Beruntung, Juniman bilang harga emas perhiasan yang cenderung stabil mampu meredam kenaikan inflasi inti pada November ini.Karena inflasi November yang lebih tinggi, Juniman menghitung inflasi tahunan pada November sekitar 4,64%. Hanya saja, sampai akhir tahun nanti Juniman memperkirakan inflasi masih mampu dijaga di kisaran 4,7%.Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan memperkirakan inflasi bulanan November masih bisa terjaga di kisaran 0,17%. Sedangkan secara tahunan inflasi November akan ada di kisaran 4,49%. Angka tersebut memang lebih rendah ketimbang inflasi tahunan pada Oktober 2012 yang mencapai 4,59%.Anton beralasan, inflasi November 2011 sebagai dasar penghitungan sudah cukup tinggi yaitu 0,34%. Sedangkan untuk inflasi inti, Anton memperkirakan inflasi int iNovember bakal sedikit turun menjadi 4,49% (year on year) ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 4,59% (year on year). Menurutnya, penurunan inflasi inti disebabkan karena melemahnya nilai tukar rupiah dan penurunan harga emas perhiasan.Anton memperkirakan, beberapa komoditas pangan yang memicu inflasi antara lain kenaikan harga beras, daging sapi, dan bawang merah. Selain itu, ada beberapa harga komoditas yang turun, sehingga menghambat inflasi seperti minyak goreng, daging ayam dan cabai merah.Sedikit berbeda, Ekonom BCA David Sumual memperkirakan inflasi November justru akan lebih rendah ketimbang Oktober, yaitu di kisaran 0,11%. Sehingga, secara tahunan inflasi November bakal ada di kisaran 4,37%.Namun, David mengingatkan adanya kenaikan inflasi pada bulan terakhir di tahun ini karena kenaikan permintaan kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru. Sehingga, "Inflasi Desember biasanya lebih tinggi (dari November) menjadi sekitar 0,3%," katanya.Meski begitu, para ekonom optimis hingga akhir tahun nanti inflasi akan ada di bawah 5%. Dalam hitungan Juniman, inflasi sampai akhir tahun ada di kisaran 4,7%. Sedikit lebih optimis, David memperkirakan sampai akhir tahun 2012 inflasi hanya akan ada di kisaran 4% - 4,3%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News