Pasokan Pangan yang Terjaga Jadi Kunci Melandainya Inflasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat inflasi Indonesia berpotensi makin melandai hingga akhir tahun 2023. 

Sebagai gambaran, data terkini menunjukkan inflasi Indonesia per Mei 2023 tercatat 4,00%, atau sudah kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2%-4% year on year (YoY). 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, inflasi akan makin menurun sehingga pada akhir tahun 2023 bisa berada di kisaran 2%-4%. 


"Inflasi masih akan turun seiring dengan harga pangan yang terkendali karena pasokan pangan yang ada," terang David kepada Kontan.co.id, Rabu (14/6). 

Baca Juga: Tekanan Inflasi Turun, Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Meningkat

Meski begitu, David tak menutup kemungkinan adanya tantangan yang meningkatkan risiko kenaikan inflasi. 

Pertama, adanya gelombang panas El Nino yang akan mengganggu produksi pangan. 

Kedua, potensi lonjakan harga minyak karena ketidakpastian geopolitik baik di Rusia dan Ukraina, maupun di OPEC+. 

Namun, bukan berarti tak ada hal yang bisa dilakukan oleh otoritas. David mengimbau, pemerintah mulai terus menjamin pasokan pangan. 

Baca Juga: Harga Pangan Masih Tinggi, Pemerintah Diminta Dorong Produksi Besar-besaran

Salah satunya, dengan memperbaiki data yang ada dan juga memastikan distribusi pangan lancar. Ini sehubungan dengan distribusi dari daerah surplus ke daerah defisit pangan. 

"Dengan upaya ini, bisa untuk meredam potensi inflasi pangan dan akan menjaga tingkat inflasi umum ke depan," tandas David. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi