JAKARTA. Bak cendawan di musim hujan, pasokan ruang perkantoran di kawasan segitiga emas meningkat pesat. Pada 2008 lalu saja ada tambahan sekitar 345.890 meter persegi ruang perkantoran. Dengan tambahan itu maka total ruang perkantoran yang ada saat ini sekitar 3,7 juta meter persegi. Dan pada kuartal keempat 2008, terjadi penambahan sekitar 30.000 meter persegi ruang perkantoran. Penambahan itu berasal dari 10 gedung perkantoran baru di Jakarta. Tujuh di antaranya berlokasi di kawasan segitiga emas. Misalnya saja The East, Menara Standard Chartered, Murinda Tower, Menara SCTV, Menara BCA, dan The City Tower. Hanya saja dengan tambahan pasokan itu tidak diimbangi dengan permintaan terhadap kebutuhan ruang kantor. Ini akibat banyaknya perusahaan yang menunda untuk melakukan ekspansi ataupun merelokasi usahanya ke tempat lain. Akibatnya daya serapnya saja Cuma sekitar 52.590 meter persegi dari 728.000 meter persegi ruangan yang tersedia. Itu artinya daya serapnya hanya sekitar 7 % saja.”Akibatnya tentu saja terjadi penumpukan ruang sewa kantor,” tandas Direktur Nasional Jones Langla Salle Lucy Rumantir, Kamis 19/2.
Pasokan Perkantoran di Segitiga Emas Kian Sumpek
JAKARTA. Bak cendawan di musim hujan, pasokan ruang perkantoran di kawasan segitiga emas meningkat pesat. Pada 2008 lalu saja ada tambahan sekitar 345.890 meter persegi ruang perkantoran. Dengan tambahan itu maka total ruang perkantoran yang ada saat ini sekitar 3,7 juta meter persegi. Dan pada kuartal keempat 2008, terjadi penambahan sekitar 30.000 meter persegi ruang perkantoran. Penambahan itu berasal dari 10 gedung perkantoran baru di Jakarta. Tujuh di antaranya berlokasi di kawasan segitiga emas. Misalnya saja The East, Menara Standard Chartered, Murinda Tower, Menara SCTV, Menara BCA, dan The City Tower. Hanya saja dengan tambahan pasokan itu tidak diimbangi dengan permintaan terhadap kebutuhan ruang kantor. Ini akibat banyaknya perusahaan yang menunda untuk melakukan ekspansi ataupun merelokasi usahanya ke tempat lain. Akibatnya daya serapnya saja Cuma sekitar 52.590 meter persegi dari 728.000 meter persegi ruangan yang tersedia. Itu artinya daya serapnya hanya sekitar 7 % saja.”Akibatnya tentu saja terjadi penumpukan ruang sewa kantor,” tandas Direktur Nasional Jones Langla Salle Lucy Rumantir, Kamis 19/2.