KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsultan properti Cushman & Wakefield menilai pandemi Covid-19 membuat bisnis mal atau pusat perbelanjaan modern di pinggiran Jakarta terganggu. Karena itu, pasokan pusat belanja diprediksi baru bisa
recovery di tahun 2022. Kendati demikian,
Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Arief Rahardjo mengaku, berdasarkan survei Cushman & Wakefield, penjualan ritel di mal yang berada di Jabodetabek sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan semester pertama 2020. "Tapi belum signifikan," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (29/1).
Berdasarkan data Cushman & Wakefield, menutup tahun 2020, pasar ritel di wilayah Depok, Bogor, Tanggerang dan Bekasi (Debotabek) mencatat bertambah empat pusat ritel baru. Tiga dari pasokan ritel baru itu mulai beroperasi pada bulan Juli 2020 yaitu The Park Sawangan, Mall Ciputra Citra Raya, dan Ararasa Mall. Sementara AEON Mall Sentul City dibuka untuk umum pada Oktober 2020. Penyelesaian empat pusat ritel baru ini, menambah sekitar 138.500 m2 ruang ritel untuk pasar Debotabek. Total ada tambahan 6 proyek baru di kawasan Debotabek.
Baca Juga: Pasokan pusat belanja diperkirakan tertahan hingga pertengahan tahun depan Arief memaparkan, sepanjang tahun lalu, tingkat okupansi pusat perbelanjaan juga mengalami penurunan 2,8% dari tahun sebelumnya menjadi 78,5%. "Pada tahun 2020 dampaknya terlihat sangat kecil karena wilayah Debotabek lebih tidak terpengaruh oleh dampak pembatasan sosial berskala besar. Lebih dari 120.000 meter persegi ruang ritel diharapkan memasuki pasar ritel Debotabek pada tahun 2021. Jika semua pusat belanja baru yang diusulkan ini memenuhi jadwal penyelesaiannya, total pasokan akan mencapai 2.767.600 m2 pada akhir tahun 2021," jelas Arief. Ia mengungkapkan, estimasi mal di pinggiran Jakarta yang akan masuk pasar di tahun 2021 apabila tidak ada penundaan, yaitu Paradise Walk Mall Serpong (Serpong City), Lippo Mall Orange County (phase 1), Embarcadero park Bintaro, dan Greenwalk lifestyle Mall (Eastern Green). Dia menambahkan, untuk tarif sewa rata-rata ruang ritel Debotabek tetap tidak berubah yaitu di angka Rp 451.800 per m2 tiap bulannya untuk ruang ritel khusus di GF.
Service charge juga tidak berubah dari tahun 2020 atau masih di angka Rp 133.500 per m2 tiap bulannya. "Me-review kondisi pandemi seperti saat ini yang belum stabil harga sewa ritel belum akan naik atau setidaknya hingga Covid-19 dapat dikendalikan di wilayah tersebut," jelas dia.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) optimistis pusat belanja akan tumbuh di semester II 2021 Arief pun menyebut, sentimen yang akan berpengaruh besar terhadap
spending masyarakat di pusat perbelanjaan yaitu, program vaksinasi Covid-19 berjalan tanpa kendala, tidak ada pembatasan sosial berskala besar lagi di Jabodetabek (baik pembatasan operasional untuk bisnis tertentu seperti restoran atau jam operasional keseluruhan mal. "Di samping itu, terjadinya
shifting dari yang terbiasa belanja
offline di mall selama pandemi jadi sudah terbiasa belanja online, terkait hal ini
retailers harus dapat melakukan sinergi antara toko online & offline (omnichannel)," pungkas Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari