KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui Peraturan Presiden No 98/2022, pemerintah memangkas target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada tahun ini sebesar Rp 30 triliun menjadi Rp 961 triliun. Bahkan ternayar, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut saat ibi pemerintah berencana menurunkan pembiayaan utang sebesar Rp 216 triliun menjadi hanya Rp 757 triliun untuk tahun ini. Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula menilai, pemerintah merasa nyaman dengan penerimaan dari pajak dan komoditas. Alhasil, dengan target defisit anggaran tahun ini di posisi yang aman, pemerintah tidak mempunyai keharusan untuk aktif menerbitkan SBN di pasar primer.
Pasokan SBN Berpotensi Berkurang, MAMI Pilih Aktif Atur Durasi Portofolio SBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui Peraturan Presiden No 98/2022, pemerintah memangkas target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada tahun ini sebesar Rp 30 triliun menjadi Rp 961 triliun. Bahkan ternayar, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut saat ibi pemerintah berencana menurunkan pembiayaan utang sebesar Rp 216 triliun menjadi hanya Rp 757 triliun untuk tahun ini. Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula menilai, pemerintah merasa nyaman dengan penerimaan dari pajak dan komoditas. Alhasil, dengan target defisit anggaran tahun ini di posisi yang aman, pemerintah tidak mempunyai keharusan untuk aktif menerbitkan SBN di pasar primer.