Pasokan seret, harga kopi makin mewangi



JAKARTA. Harga kopi tampaknya akan semakin mewangi. Pasalnya, pasokan kopi dunia diperkirakan bakal semakin seret karena produksi kopi Brazil, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia akan berkurang akibat musim dingin. Alhasil, harga kopi dunia diperkirakan akan terus melambung.Berdasarkan data Bloomberg, harga kopi robusta di Bursa NYSE Liffe untuk pengiriman Juli 2011 ada di harga US$ 2.452 per ton. Harga kopi ini sempat mencapai rekor tertingginya di harga US$ 2.500 per ton (13/4). Sedangkan harga kopi arabika di Bursa ICE London untuk pengiriman Juli 2011 ada di level US$ 2,94 per pound. Padahal, awal bulan ini harga kopi jenis ini masih ada di level US$ 2,62 per pound.Perkiraan musim dingin yang akan segera datang di Brazil membuat banyak pedagang yang berburu kopi. Pasalnya, ketika musim dingin, produksi kopi dari Brazil akan turun. Alhasil, "Harga kopi akan terus melambung setidaknya sampai bulan depan," ujar Jimmy Tintle, analis Transworld Futures seperti dikutip Bloomberg Selasa (19/4).Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Suherman Harsono mengatakan tak hanya di Brazil, produksi kopi di dalam negeri juga diperkirakan akan melorot. Di Lampung saja, kata Suherman tahun ini produksi kopi nasional diperkirakan hanya akan sekitar 400.000 ton. Ini sesuai dengan perkiraan Kementerian Pertanian yang memperkirakan produksi kopi nasional akan melorot sekitar 20% -30% ketimbang target yang dipatok.Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir beberapa waktu lalu mengatakan, akibat curah hujan tinggi tahun ini produksi kopi nasional diperkirakan akan turun. "Kemungkinan produksi kopi sekitar 20% - 30% dari target yang telah ditetapkan," ujarnya. Jika mengikuti hitungan ini, artinya tahun ini produksi kopi nasional hanya akan mencapai sekitar 496.300 ton - 567.200 ton. Akibat penurunan produksi ini, Suherman memperkirakan ekspor kopi nasional juga akan melorot. Ekspor kopi asal Lampung saja, diperkirakan tahun ini hanya sekitar 150.000 ton. Padahal, tahun 2010 lalu ekspor kopi Lampung mencapai 190.000 ton.Suherman bilang, penurunan produksi ini akan berimbas pada kenaikan harga. Ia mencontohkan, saat ini harga kopi di tingkat petani di Lampung sekitar Rp 21.000 per kilogram (kg). Harga ini sudah lebih tinggi ketimbang awal tahun ini yang sebesar Rp 18.000 per kg. Awal tahun 2010 lalu, bahkan harga kopi masih di kisaran Rp 12.000 per kg - Rp 13.000 per kg.Sementara itu, harga biji kopi di tingkat petani di Sulawesi Tengah juga membaik. Berdasarkan laporan analisis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyatakan, saat ini harga rata-rata kopi di Sulawesi Tengah sebesar Rp 15.000 per kg. Harga ini sudah naik ketimbang sebelumnya yang sekitar Rp 12.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini