JAKARTA. Penyaluran kredit valuta asing (valas) di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tahun ini bakal meleset dari target awal. Jika semula bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap penyaluran kredit valas bisa tumbuh 10%, namun pada kenyataannya Mandiri hanya mencatat pertumbuhan sebesar 8%. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengaku, perlambatan tersebut bukan semata karena permintaan kredit menurun. “Melainkan kami sangat selektif atau hati-hati dalam menyalurkan kredit. Hanya mereka yang memiliki aktivitas produksi saja yang lolos mendapat kredit dari kami,” papar Zulkifli, Rabu (12/12). Selain itu, Bank Mandiri juga hanya memberikan kredit tersebut pada perusahaan yang hanya memiliki pendapatan dalam bentuk dollar.
Pasokan seret, kredit valas Bank Mandiri meleset
JAKARTA. Penyaluran kredit valuta asing (valas) di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tahun ini bakal meleset dari target awal. Jika semula bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap penyaluran kredit valas bisa tumbuh 10%, namun pada kenyataannya Mandiri hanya mencatat pertumbuhan sebesar 8%. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengaku, perlambatan tersebut bukan semata karena permintaan kredit menurun. “Melainkan kami sangat selektif atau hati-hati dalam menyalurkan kredit. Hanya mereka yang memiliki aktivitas produksi saja yang lolos mendapat kredit dari kami,” papar Zulkifli, Rabu (12/12). Selain itu, Bank Mandiri juga hanya memberikan kredit tersebut pada perusahaan yang hanya memiliki pendapatan dalam bentuk dollar.