JAKARTA. Di pengujung tahun ini, pasokan surat utang di pasar primer semakin mengecil. Memanfaatkan celah ini, harga obligasi berpeluang menanjak. Mengutip situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), realisasi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) per 18 Agustus 2015 sudah mencapai Rp 375,47 triliun atawa sekitar 83,04% dari target pemerintah sekitar Rp 452,18 triliun. Pada tanggal 25 Agustus 2015, pemerintah menyerap permintaan sukuk dari lelang sebesar Rp 2,5 triliun. Berarti, sisa kuota penerbitan hanya sebesar Rp 74,21 triliun. Di sisa akhir tahun ini, pemerintah masih memiliki rencana lelang sebanyak 13 kali, enam kali lelang SUN dan tujuh kali lelang sukuk. Selain itu, jatah penerbitan juga akan ditutup dari penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI-012 mulai 17 September hingga 15 Oktober mendatang dengan target indikatif sekitar Rp 20 triliun.
Pasokan SUN susut, harga bisa terangkat
JAKARTA. Di pengujung tahun ini, pasokan surat utang di pasar primer semakin mengecil. Memanfaatkan celah ini, harga obligasi berpeluang menanjak. Mengutip situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), realisasi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) per 18 Agustus 2015 sudah mencapai Rp 375,47 triliun atawa sekitar 83,04% dari target pemerintah sekitar Rp 452,18 triliun. Pada tanggal 25 Agustus 2015, pemerintah menyerap permintaan sukuk dari lelang sebesar Rp 2,5 triliun. Berarti, sisa kuota penerbitan hanya sebesar Rp 74,21 triliun. Di sisa akhir tahun ini, pemerintah masih memiliki rencana lelang sebanyak 13 kali, enam kali lelang SUN dan tujuh kali lelang sukuk. Selain itu, jatah penerbitan juga akan ditutup dari penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI-012 mulai 17 September hingga 15 Oktober mendatang dengan target indikatif sekitar Rp 20 triliun.