JAKARTA. Minyak sawit mentah alias crude palm oil melanjutkan penguatannya di hari kedua. Merujuk Bloomberg, nilai kontrak pengiriman November di bursa Malaysia Derivative Index, Rabu (23/8), naik 1,5% dibandingkan hari sebelumnya, dari RM 3.022 per metrik ton menjadi RM 3.068 per metrik ton. Angin segar yang menerbangkan harga CPO ini datang dari Amerika Serikat (AS). Kementerian Pertanian AS merilis pada 21 Agustus lalu, produksi kedelai dengan kondisi baik akan terpangkas hingga 59%. Produksi melorot gara-gara kekeringan masih melanda sejumlah negara bagian penghasil kedelai, seperti Iowa, Illinois dan Indiana. "Cuaca merusak tanaman hingga kemungkinan akan menaikkan harga minyak sawit," tutur Donny Khor, Senior Vice President OSK Investment Bank Bhd, Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg. Selama ini, kedelai merupakan substitusi CPO.
Pasokan terbatas, harga CPO mulai berbalik menguat
JAKARTA. Minyak sawit mentah alias crude palm oil melanjutkan penguatannya di hari kedua. Merujuk Bloomberg, nilai kontrak pengiriman November di bursa Malaysia Derivative Index, Rabu (23/8), naik 1,5% dibandingkan hari sebelumnya, dari RM 3.022 per metrik ton menjadi RM 3.068 per metrik ton. Angin segar yang menerbangkan harga CPO ini datang dari Amerika Serikat (AS). Kementerian Pertanian AS merilis pada 21 Agustus lalu, produksi kedelai dengan kondisi baik akan terpangkas hingga 59%. Produksi melorot gara-gara kekeringan masih melanda sejumlah negara bagian penghasil kedelai, seperti Iowa, Illinois dan Indiana. "Cuaca merusak tanaman hingga kemungkinan akan menaikkan harga minyak sawit," tutur Donny Khor, Senior Vice President OSK Investment Bank Bhd, Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg. Selama ini, kedelai merupakan substitusi CPO.