JAKARTA. Reli harga kapas dunia tampaknya belum juga usai. Bahkan, harga kapas semakin melambung mencapai rekornya karena pasokan kapas dunia semakin terbatas. Di sisi lain, permintaan kapas dunia, khususnya permintaan dari China terus meningkat.Berdasarkan data Bloomberg, harga kapas di bursa ICE London Kamis (17/2) ada di level US$ 2,04 per pon. Harga ini adalah rekor tertingginya sejak tahun lalu. Banjir yang melanda Australia, salah satu produsen kapas dunia membuat petani kapas di negeri Kanguru ini mengalami gagal panen. Akibatnya, pasokan kapas dunia melorot dan mendongkrak harga kapas.Di sisi lain, permintaan kapas dunia juga terus melonjak. China, salah satu konsumen terbesar kapas dunia meningkatkan permintaan kapasnya. Tahun lalu, pabrik tekstil di China meningkatkan produksi tekstilnya 14% menjadi 27 juta ton. "Kuatnya permintaan dan pasokan yang terbatas adalah kombinasi yang bagus untuk mendongkrak harga lebih tinggi," ujar ekonom FC Stone Fibers & tekstile seperti dikutip Seperti dikutip Bloomberg Kamis (17/2). Asal tahu saja, tahun lalu China mengimpor kapas sebanyak 2,84 juta ton. Jumlah ini adalah impor kapas terbesar sejak tahun 2006. Akibat sulitnya pasokan kapas ini, harga kapas diperkirakan akan terus melambung. Bahkan, WorldCrops.com meramalkan harga kapas akan melambung dua kali lipat menjadi US$ 5 per pon pada Mei 2011.Direktur Utama Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) Vasudevan Ravi Shankar mengungkapkan tren kenaikan harga kapas ini sepertinya masih akan berlanjut. “Pasalnya, selain banjir yang melanda Australia, kebijakan India untuk menahan ekspor juga membuat suplai kapas dunia terus menurun," jelasnya kepada KONTAN Kamis (17/2).Sementara untuk permintaan, Ravi bilang selama China masih terus melakukan pembelian, maka permintaan kapas dunia masih akan terus meningkat. Sehingga pasokan dan permintaan kapas dunia makin tidak seimbang. Melihat kondisi ini, Ravi meramalkan harga kapas masih berpeluang melanjutkan reli hingga Oktober 2011. "Harga kapas baru akan berpeluang turun ketika ada panen tahap kedua di bulan Oktober nanti," katanya. Ravi meramalkan, harga kapas masih berpeluang naik menjadi US$ 2,7 per pon.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasokan terbatas, harga kapas bakal terus reli hingga Oktober
JAKARTA. Reli harga kapas dunia tampaknya belum juga usai. Bahkan, harga kapas semakin melambung mencapai rekornya karena pasokan kapas dunia semakin terbatas. Di sisi lain, permintaan kapas dunia, khususnya permintaan dari China terus meningkat.Berdasarkan data Bloomberg, harga kapas di bursa ICE London Kamis (17/2) ada di level US$ 2,04 per pon. Harga ini adalah rekor tertingginya sejak tahun lalu. Banjir yang melanda Australia, salah satu produsen kapas dunia membuat petani kapas di negeri Kanguru ini mengalami gagal panen. Akibatnya, pasokan kapas dunia melorot dan mendongkrak harga kapas.Di sisi lain, permintaan kapas dunia juga terus melonjak. China, salah satu konsumen terbesar kapas dunia meningkatkan permintaan kapasnya. Tahun lalu, pabrik tekstil di China meningkatkan produksi tekstilnya 14% menjadi 27 juta ton. "Kuatnya permintaan dan pasokan yang terbatas adalah kombinasi yang bagus untuk mendongkrak harga lebih tinggi," ujar ekonom FC Stone Fibers & tekstile seperti dikutip Seperti dikutip Bloomberg Kamis (17/2). Asal tahu saja, tahun lalu China mengimpor kapas sebanyak 2,84 juta ton. Jumlah ini adalah impor kapas terbesar sejak tahun 2006. Akibat sulitnya pasokan kapas ini, harga kapas diperkirakan akan terus melambung. Bahkan, WorldCrops.com meramalkan harga kapas akan melambung dua kali lipat menjadi US$ 5 per pon pada Mei 2011.Direktur Utama Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) Vasudevan Ravi Shankar mengungkapkan tren kenaikan harga kapas ini sepertinya masih akan berlanjut. “Pasalnya, selain banjir yang melanda Australia, kebijakan India untuk menahan ekspor juga membuat suplai kapas dunia terus menurun," jelasnya kepada KONTAN Kamis (17/2).Sementara untuk permintaan, Ravi bilang selama China masih terus melakukan pembelian, maka permintaan kapas dunia masih akan terus meningkat. Sehingga pasokan dan permintaan kapas dunia makin tidak seimbang. Melihat kondisi ini, Ravi meramalkan harga kapas masih berpeluang melanjutkan reli hingga Oktober 2011. "Harga kapas baru akan berpeluang turun ketika ada panen tahap kedua di bulan Oktober nanti," katanya. Ravi meramalkan, harga kapas masih berpeluang naik menjadi US$ 2,7 per pon.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News