Pasokan terbatas, harga timah bakal melejit



JAKARTA. Produksi timah dari Indonesia yang merupakan eksportir terbesar di dunia, diperkirakan turun tahun ini. Artinya, ini merupakan tahun kedua penurunan produksi timah terjadi.Johan Murod, Direktur PT Bangka Belitung Timah Sejahtera mengatakan La Nina menyebabkan penambang kesulitan melakukan kegiatan operasional. "Selama 2011 mungkin hanya sekitar 60.000-70.000 metrik ton," ujarnya, Kamis (17/2). Produksi tersebut lebih rendah dari target yang dipasang pemerintah yaitu 90.000 metrik ton. Tahun lalu, produksi Bangka Belitung Timah Sejahtera sebanyak 78.965 metrik ton.Standard Bank Plc Leon Westgate sebelumnya mengatakan bahwa timah memiliki ketidakseimbangan supply-demand terbesar dari semua logam mulia, sehingga mengalami defisit signifikan pada 2011 dan 2012. Harga bakal melejit jika kondisi seperti ini berlangsung hingga tahun depan."Hujan membanjiri tambang, penambang hanya mampu bekerja dua atau tiga hari dalam seminggu, bukan enam hari seperti biasa," ujar Johan. Bahkan, jika cuaca sangat buruk, pekerja sama sekali tak melakukan proses produksi.Di London Metal Exchange (LME) tahun lalu, harga timah melompat 59% dan menjadi logam yang memiliki performa terbaik. Kontrak untuk pengiriman tiga bulan mencapai puncaknya pada US$ 32.799 per ton pada 15 Februari dan diperdagangkan di US$ 32.450 jam 10:59, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: