Pasokan terganggu, harga nikel melambung



JAKARTA. Tertangkapnya sinyal potensi terganggunya pasokan nikel di Filipina jadi pemicu kenaikan harga yang signifikan bagi komoditas logam industri ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (14/7) pukul 2.31 siang waktu Shanghai harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,9% di level US$ 10.440 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Ini merupakan level harga tertinggi sejak Agustus 2015 lalu.

Gangguan pasokan yang bisa terjadi di Filipina datang dari janji pemerintah baru Filipina untuk menutup beberapa tambang dengan alasan lingkungan dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Padahal di saat yang bersamaan, permintaan dari China tengah melambung.


Diprediksi harga nikel bisa rally dalam beberapa bulan ke depan sebab impor nikel China akan naik sementara pasokan untuk mayoritas negara di Asia Tenggara terganggu.

Laporan BMI mengatakan aturan pemerintah akan melukai produsen tambang di Filipina sedangkan pasokan akan segera mengering mengingat tingginya permintaan dari Negeri Tirai Bambu. Per April 2016 lalu, data perdagangan China menunjukkan impor nikel menyentuh rekor tertingginya di level 48.592 ton.

Ditambah lagi kemungkinan pelemahan USD masih terbuka. Berkaca dari potensi kenaikan suku bunga The Fed yang kecil pada pertemuan FOMC dua pekan mendatang. Artinya kans harga nikel terus jaga penguatan hingga akhir bulan masih terbuka.

Terbaru dari Fed Fund Futures, probabilitas The Fed menaikkan suku bunga Juli 2016 ini hanya sekitar 4%. Hal tersebut akan menenggelamkan USD dan menguntungkan harga komoditas dunia termasuk nikel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto