KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tampaknya memilih menaikkan pungutan ekspor (export levy) kelapa sawit sebagai langkah strategis untuk menahan laju kenaikan harga minyak goreng rakyat yang saat ini sudah berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung, menilai kebijakan ini sebagai keputusan yang tepat dan multifungsi. Menurutnya, pungutan ekspor sawit telah menjadi instrumen penting dalam mendukung arah kebijakan hilirisasi industri sawit nasional. “Pertama, pungutan ekspor sawit adalah alat utama untuk mendorong hilirisasi domestik. Tarif levy yang makin rendah untuk produk hilir memberi insentif pelaku industri agar memproses sawit di dalam negeri,” jelas Tungkot kepada KONTAN, Kamis (15/5).
PASPI: Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit Jadi Instrumen Stabilkan Harga Minyak Goreng
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tampaknya memilih menaikkan pungutan ekspor (export levy) kelapa sawit sebagai langkah strategis untuk menahan laju kenaikan harga minyak goreng rakyat yang saat ini sudah berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung, menilai kebijakan ini sebagai keputusan yang tepat dan multifungsi. Menurutnya, pungutan ekspor sawit telah menjadi instrumen penting dalam mendukung arah kebijakan hilirisasi industri sawit nasional. “Pertama, pungutan ekspor sawit adalah alat utama untuk mendorong hilirisasi domestik. Tarif levy yang makin rendah untuk produk hilir memberi insentif pelaku industri agar memproses sawit di dalam negeri,” jelas Tungkot kepada KONTAN, Kamis (15/5).