Pasti Beroperasi di Awal 2023, Smelter TSL Ausmelt TINS Maksimalkan 50% Kapasitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Timah Tbk (TINS)  siap mengoperasikan smelter baru dengan teknologi peleburan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace pada awal tahun 2023.

Direktur Utama Timah Achmad Ardianto mengatakan, saat ini TSL Ausmelt Furnace sudah menyelesaikan tahapan hot commisioning. Setelah sebelumnya beberapa tahapan sudah dilakukan hingga nantinya digunakan secara penuh.

Untuk tahun pertama, kapasitas produksi TSL Ausmelt Furnace baru akan digunakan 50%. Oleh karena itu, PT Timah masih mengoptimalkan tanur reverbratory furnace yang dimiliki perusahaan.


"Kami telah lakukan Hot Commissioning dan berhasil menghasilkan logam timah berkadar 99%. Berikutnya akan disegerakan untuk production rump - up dan performance test," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/12).

Achmad menjelaskan, meski di tahun pertama kapasitas produksinya di 50% tetapi produksinya ini sejatinya sudah memenuhi 65% dari rencana produksi tahun depan.

Sebagai informasi, proyek Ausmelt merupakan salah satu proyek strategis di Holding Industri Pertambangan MIND ID. Pembangunan TSL Ausmelt Furnace merupakan salah satu bentuk transformasi teknologi peleburan yang dilakukan Timah.

Baca Juga: Simak Progres Pembangunan Proyek Smelter Ausmelt Furnace Timah (TINS)

Achmad mengatakan, tujuan transformasi teknologi pengolahan ini untuk optimalisasi teknologi, peningkatan kapasitas, efisiensi produksi dan keselamatan serta kesehatan lingkungan.

Saat ini, kata dia, TINS terus mengoptimalkan persiapan operasional TSL Ausmelt Furnace dengan menyiapkan SDM, sistem operasi yang andal dan bahan baku.

"Sembari memastikan keandalan dalam mengoperasikan TSL Ausmelt Furnace, kita menyiapkan SDM dan hal teknis lainnya termasuk suplai bahan baku," katanya.

Selain itu, dengan beroperasinya TSL Ausmelt Furnace juga menjadi babak baru dalam sejarah peleburan PT Timah. Sistem kerja TSL Ausmelt Furnace yang serba automasi menyebabkan pola dan budaya kerja yang ikut berubah. Sehingga peningkatan kompetensi SDM menjadi faktor penting untuk dilakukan agar transformasi teknologi ini berjalan sesuai rencana.

"Tujuan utama kenapa ausmelt dibuat mendapatkan proses peleburan yang efisien dengan teknologi terkini. Sehingga kita bisa menekan biaya peleburan timah dan mendapatkan recovery lebih baik dengan feed yang berbeda karakteristik," katanya.

Maka itu, TSL Ausmelt Furnace akan diandalkan Timah untuk  bersaing dengan industri pertambangan timah dunia. Lewat teknologi ini, TINS dapat lebih  efisien secara cost produksi.

 
TINS Chart by TradingView

Pembangunan TSL Ausmelt Furnace adalah strategi Timah untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah saat ini, khususnya dalam memaksimalkan konsentrat timah kadar rendah.

Dengan TSL Ausmelt Furnace, diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.

Tak hanya itu, TSL Ausmelt Furnace diklaim lebih ramah lingkungan karena dilengkapi dengan Hygien Sistem dan Waste Water Treatment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari