Pastikan IKN Berkelanjutan, Pemerintah Akan Pasok Green Cement dari Semen Indonesia



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah fokus pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai strategi untuk mencapai target ekonomi Indonesia tahun 2045. 

Tujuannya adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata, terutama di kawasan timur Indonesia, dengan menekankan pada keberlanjutan pembangunan, energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mohammad Zainal Fatah, menegaskan bahwa Kementerian PUPR mendorong penggunaan sumber daya material dan peralatan konstruksi dari industri dalam negeri yang mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan.


Salah satu langkah terbaru adalah penandatanganan kerja sama antara PT Semen Indonesia Tbk (SIG) dengan PT Bina Karya dalam penyediaan solusi bahan bangunan, termasuk produk berbasis semen ramah lingkungan. 

Baca Juga: Indocement (INTP) Mencatat Penjualan Semen 5,1 Juta Ton Hingga April 2024

Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal, dan Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto, pada 30 Mei 2024 di Jakarta.

Green cement yang diproduksi SIG menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional. Produk ini digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur seperti paving porous untuk solusi air tergenang dan SpeedCrete untuk beton cepat kering. 

Green cement SIG telah berhasil mengurangi emisi karbon hingga 38% per ton semen dibandingkan OPC.

Donny Arsal menyatakan bahwa SIG siap menyediakan green cement untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan yang ramah lingkungan. "Selain itu, kerja sama ini mencakup pemanfaatan aset dan sumber daya pendukung di IKN dan daerah mitra," ujarnya dalam siaran pers, Senin (3/6).

Baca Juga: Simak Proyek yang Dikerjakan Solusi Bangun (SMCB) di Tahun 2024

Sejak Desember 2022, SIG telah memasok sekitar 400.000 ton semen untuk pembangunan infrastruktur IKN dari fasilitas di Balikpapan dan Samarinda. Kerja sama dengan Bina Karya diharapkan memperkuat posisi SIG sebagai penyedia bahan bangunan hijau dengan menerapkan prinsip ESG dalam produksi dan rantai pasok.

Estimasi kebutuhan material dan peralatan konstruksi di IKN untuk periode 2022-2024 termasuk 1,94 juta ton semen dan 748.000 ton beton pracetak. 

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mendorong penggunaan material berkualitas untuk menghasilkan infrastruktur yang tahan lama dan mendukung transformasi industri konstruksi 4.0.

Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto, berharap kerja sama ini berjalan lancar dan mendorong penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan di Nusantara.

Baca Juga: SMCB Bagikan Dividen Rp 268,3 Miliar dari Laba Tahun 2023

Produk SIG digunakan untuk berbagai proyek penting di IKN, seperti Istana Negara, Kantor Presiden, dan Jalan Tol IKN yang akan menghubungkan Balikpapan dan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Jalan tol ini diharapkan dapat memperpendek waktu tempuh dari Balikpapan ke KIPP dari 2 jam menjadi 45 menit.

Selain itu, produk semen SIG juga digunakan untuk infrastruktur pendukung seperti Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku, yang akan mencukupi kebutuhan air baku di IKN dan berfungsi sebagai pengendali banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli