Pasukan Hamas Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Saat Menyerang Israel Oktober Lalu



KONTAN.CO.ID - Tim pengawas PBB pada hari Senin (4/3) melaporkan adanya temuan mengenai aksi kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasukan Hamas saat menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Melansir Reuters, tim tersebut telah mengunjungi Israel antara 29 Januari dan 14 Februari untuk mengumpulkan, menganalisis dan memverifikasi informasi mengenai kekerasan seksual yang dilaporkan.

Hasilnya, ada alasan yang masuk akal untuk dipercaya bahwa kekerasan seksual seperti termasuk pemerkosaan dan pemerkosaan berkelompok memang telah terjadi.


Baca Juga: Tak Peduli Gencatan Senjata Gaza, Israel Ancam Akan Terus Menyerang Hizbullah

"Informasi tidak langsung yang kredibel, yang mungkin merupakan indikasi beberapa bentuk kekerasan seksual, termasuk mutilasi alat kelamin, penyiksaan seksual, atau perlakuan kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat, juga berhasil dikumpulkan," ungkap Pramila Patten, pemimpin tim pengawas tersebut, membacakan laporan yang telah mereka susun.

Lebih lanjut, tim itu juga mengklaim telah menemukan informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa beberapa sandera yang dibawa ke Gaza telah mengalami berbagai bentuk kekerasan seksual.

Tim PBB mengatakan, mereka juga menerima informasi tentang kekerasan seksual terhadap laki-laki dan perempuan Palestina di tempat penahanan, selama penggerebekan rumah dan di pos pemeriksaan setelah 7 Oktober, dengan pusat penahanan berada di Israel.

Baca Juga: Puluhan Kendaraan Militer Israel Menyerbu Kota Ramallah, Tepi Barat

Saat ini tuduhan tersebut telah diajukan kepada Kementerian Kehakiman dan Advokat Jenderal Militer Israel. Namun, pihak Israel mengatakan tidak ada pengaduan mengenai kekerasan seksual terhadap anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang.

Sebagai balasan, Israel menyerang Jalur Gaza  dan telah menewaskan sekitar 30.000 warga Palestina hingga saat ini. Israel bertekad akan terus melakukan serangan sampai Hamas berhasil dimusnahkan.