KONTAN.CO.ID - KYIV. Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya telah meninggalkan benteng utama di Ukraina timur yang diduduki, sebuah kekalahan pahit yang mendorong salah satu sekutu paling mendukung Presiden Vladimir Putin untuk menyerukan agar Rusia mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir tingkat rendah. Jatuhnya Lyman terjadi hanya sehari setelah Putin memproklamirkan pencaplokan empat wilayah Ukraina - termasuk Donetsk, di mana Lyman berada dan menempatkan mereka di bawah payung nuklir Rusia, pada sebuah upacara yang dikutuk oleh Kyiv dan Barat sebagai lelucon tidak sah. “Sehubungan dengan terciptanya ancaman pengepungan, pasukan sekutu ditarik dari pemukiman Krasny Liman ke jalur yang lebih menguntungkan,” kata kementerian pertahanan Rusia, menggunakan nama kota Rusia.
Pasukan Rusia Tinggalkan Benteng Ukraina, Sekutu Putin Sarankan Respons Nuklir
KONTAN.CO.ID - KYIV. Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya telah meninggalkan benteng utama di Ukraina timur yang diduduki, sebuah kekalahan pahit yang mendorong salah satu sekutu paling mendukung Presiden Vladimir Putin untuk menyerukan agar Rusia mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir tingkat rendah. Jatuhnya Lyman terjadi hanya sehari setelah Putin memproklamirkan pencaplokan empat wilayah Ukraina - termasuk Donetsk, di mana Lyman berada dan menempatkan mereka di bawah payung nuklir Rusia, pada sebuah upacara yang dikutuk oleh Kyiv dan Barat sebagai lelucon tidak sah. “Sehubungan dengan terciptanya ancaman pengepungan, pasukan sekutu ditarik dari pemukiman Krasny Liman ke jalur yang lebih menguntungkan,” kata kementerian pertahanan Rusia, menggunakan nama kota Rusia.