JAKARTA. Setelah resmi menjadi bagian dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) di tahun 2013, PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) siap tancap gas mengejar kinerja. Namun, perusahaan itu memilih menyampaikan target dua tahun lagi, yakni ingin mendekap pendapatan Rp 1 triliun di tahun 2016. Salah satu strategi yang dilakukan Patrakom adalah ekspansi menjalin kongsian dengan perusahaan satelit asal Korea Selatan, KT Sat. Rupanya sejak November, perusahaan sepakat untuk menyewa transponder KU-Band milik KT Sat. "Sekarang sedang dalam tahap kajian pasarnya," kata M. Gatut Awantoro, Presiden Direktur Patrakom, Selasa (20/5). Patrakom berencana, transponder KU-Band sewaan itu akan digunakan untuk pengembangan tahap awal bisnis broadband maritim. Kelak, ketika Patrakom sudah berhasil menemukan model bisnis ideal, perusahaan itu juga akan membangun hub KU-Band di Cibubur, Jakarta Timur.
Patrakom mengincar pendapatan Rp 1 triliun
JAKARTA. Setelah resmi menjadi bagian dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) di tahun 2013, PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) siap tancap gas mengejar kinerja. Namun, perusahaan itu memilih menyampaikan target dua tahun lagi, yakni ingin mendekap pendapatan Rp 1 triliun di tahun 2016. Salah satu strategi yang dilakukan Patrakom adalah ekspansi menjalin kongsian dengan perusahaan satelit asal Korea Selatan, KT Sat. Rupanya sejak November, perusahaan sepakat untuk menyewa transponder KU-Band milik KT Sat. "Sekarang sedang dalam tahap kajian pasarnya," kata M. Gatut Awantoro, Presiden Direktur Patrakom, Selasa (20/5). Patrakom berencana, transponder KU-Band sewaan itu akan digunakan untuk pengembangan tahap awal bisnis broadband maritim. Kelak, ketika Patrakom sudah berhasil menemukan model bisnis ideal, perusahaan itu juga akan membangun hub KU-Band di Cibubur, Jakarta Timur.