Paul Marshall dari Inggris Membeli Majalah Politik The Spectator



KONTAN.CO.ID - LONDON. Pendiri hedge fund Inggris Paul Marshall membeli majalah politik The Spectator seharga 100 juta pound (US$ 131 juta), menurut penjualnya, RedBird IMI.

Mengutip Reuters, Selasa (10/9), majalah politik The Spectator, yang berpengaruh di kalangan Konservatif dan sebelumnya disunting oleh mantan Perdana Menteri Boris Johnson, disiapkan untuk dijual bersama Daily Telegraph dan Sunday Telegraph pada bulan Juni setelah RedBird IMI yang didukung Abu Dhabi diblokir dari kepemilikan surat kabar tersebut oleh pemerintah Inggris.

Marshall, kepala investasi dari hedge fund global senilai US$ 66,6 miliar Marshall Wace, akan menambahkan majalah tersebut, yang dibeli oleh kendaraan Old Queen Street Media miliknya, ke outlet media sayap kanannya yang sudah ada.


Baca Juga: Daily Mail Akan Gandeng Sejumlah Investor Soal Penawaran untuk The Telegraph

Ia adalah salah satu pendiri situs web berita UnHerd dan pendukung saluran TV GB News.

Judul-judul Telegraph telah menerima minat yang kuat dari para penawar di seluruh dunia, kata RedBird IMI. Penawaran putaran kedua untuk judul-judul tersebut akan jatuh tempo akhir bulan ini.

Marshall juga tertarik pada Telegraph, kata beberapa sumber sebelumnya.

Baca Juga: Miliarder Rusia Menuntut Aset yang Dibekukan di Luksemburg

Kepala Eksekutif RedBird IMI Jeff Zucker mengatakan pada hari Selasa bahwa grup tersebut bertujuan untuk menemukan pembeli yang layak untuk The Spectator dan untuk menyelesaikan transaksi yang masuk akal secara ekonomi.

"Kami berkomitmen untuk bergerak cepat dan memanfaatkan kekuatan aset dan minat yang signifikan dari pasar yang bersemangat," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kami telah mencapai semua itu dengan OQS Media dan berharap untuk mendapatkan kesuksesan yang sama saat kami mengejar pembeli untuk Telegraph Media Group." ($1 = 0,7635 pound)

Selanjutnya: Tren Perjalanan 2024:Opsi Transportasi Variatif &Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan

Menarik Dibaca: Hilton Perluas Kehadiran di Asia Tenggara, Buka Hotel DoubleTree di Vientiane

Editor: Herlina Kartika Dewi