Paus Fransiskus kembali ungkapkan niatnya untuk mengunjungi Korea Utara



KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, pada hari Senin (26/4) menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi Korea Utara. Ia mengaku bersimpati dengan rakyat Korea yang terpisah karena Perang Korea tahun 1950-an silam.

Dilansir dari Yonhap, Paus melakukan pertemuan di Vatikan dengan Lazarus You Heung-sik, yang mengepalai Keuskupan Daejeon.

Paus Fransiskus menyoroti rasa sakit yang diderita rakyat Korea selama 70 tahun pasca perang saudara dan berharap perdamaian serta kesejahteraan bisa diraih semua pihak.


Uskup senior Korea Selatan mengatakan bahwa Paus akan mengunjungi Korea Utara jika persiapan yang relevan telah selesai. Sebelum ini Paus juga telah menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi Korea Utara.

Pada tahun 2018 lalu, rencana perjalanan kepausan ke Pyongyang menarik perhatian dunia. Kunjungan Paus ke Pyongyang juga terjadi di tengah suasana damai pasca KTT antar-Korea dan pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan kemudian Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Korut dapat melenyapkan angkatan bersenjata Korsel dengan 60 senjata nuklir

Di bulan Oktober pada tahun itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae In melakukan panggilan kehormatan kepada paus dan menyampaikan undangan lisan dari Kim.

Paus mengatakan pada saat itu dia bersedia mengunjungi Korea Utara jika Pyongyang mengiriminya undangan resmi.

Sayangnya hingga saat ini belum ada respon dari pemerintah Korea Utara, bahkan hingga kondisi keamanan kawasan tersebut kembali menjauh dari kata damai.

Dalam pertemuannya dengan wakil Korea Selatan kali ini, Paus mengapresiasi kampanye berbagi vaksin yang diprakarsai oleh Keuskupan Daejeon.

Kepala Keuskupan Daejeon mengatakan bahwa pihaknya telah menyumbangkan dana sebesar US$ 460.000 kepada Takhta Suci.

Selanjutnya: Korea Utara dikabarkan sedang siapkan serangan siber ke aliansi AS-Korea Selatan