Paus Fransiskus Kutuk Kekejaman Perang Ukraina pada Misa Malam Paskah



KONTAN.CO.ID -  VATICAN CITY. Paus Fransiskus mengutuk kekejaman perang di Ukraina pada Sabtu dalam Misa malam Paskah. Misa dihadiri Ivan Fedorov, walikota Melitopol, Ukraina, yang ditahan pasukan Rusia bulan lalu dan kemudian dibebaskan dalam pertukaran tahanan. 

Kardinal Italia Giovanni Battista Re menggantikan paus sebagai selebran utama dalam kebaktian itu, yang melibatkan prosesi dalam kegelapan total di bagian tengah gereja terbesar.

Paus duduk di depan Basilika Santo Petrus di kursi putih besar di samping, tampak berdiri selama pembacaan Injil.


Melansir Reuters, Sabtu (17/4), Paus membaca homilinya sambil duduk tetapi dengan suara normalnya dan kemudian bangkit untuk membaptis tujuh orang dewasa yang masuk Katolik.

Baca Juga: Ukraina Kembali Merebut Wilayah Kyiv, Rusia Menarik Diri

Paus berangkat dari teks yang disiapkan untuk mengakui kehadiran Fedorov, keluarganya dan tiga anggota parlemen Ukraina duduk di depan.

Dia berbicara tentang "kegelapan perang, kekejaman".

"Kami semua berdoa untukmu dan bersamamu. Kami berdoa karena ada begitu banyak penderitaan. Kami hanya bisa menemanimu, doa kami dan berkata kepadamu 'keberanian, kami menemanimu,'" kata Fransiskus.

Dia mengakhiri dengan mengatakan "Kristus telah bangkit" dalam bahasa Ukraina.

Vatikan mengatakan Fransiskus bertemu secara pribadi dengan delegasi Ukraina sebelum Misa.

Memimpin Misa, yang dihadiri oleh 5.500 orang, akan membutuhkan waktu lama berdiri selama nyanyian dan pembacaan Injil, berlutut di altar.

Baca Juga: Orang-orang Rusia yang Pindah ke Turki Pasca Invasi, Kesulitan Melakukan Pembayaran

Paus berusia 85 tahun itu menderita linu panggul, yang menyebabkan nyeri pada satu kaki dan mengakibatkan pincang. Baru-baru ini Fransiskus juga mengalami sakit di lutut kanannya.

Kondisi itu seolah datang dan pergi.

Editor: Noverius Laoli