KONTAN.CO.ID - Pemimpin Gereja Katolik dan penguasa Negara Kota Vatikan, Paus Fransiskus, meminta agar penyelidikan mengenai apakah Israel melakukan genosida di Gaza segera dilakukan. Pernyataan Paus tersebut tertuang dalam buku berjudul "
Hope Never Disappoints: Pilgrims towards a Better World", yang ditulis Hernan Reyes Alcaide berdasarkan wawancaranya dengan Paus. Buku ini akan dirilis pada hari Selasa (19/11) menjelang peringatan yubileum Paus pada tahun 2025, yang diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 30 juta peziarah di Roma untuk merayakannya.
Dalam salah satu bagian wawancara, Paus menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida.
Baca Juga: Israel Kirim Surat Wajib Militer ke 7.000 Warga Yahudi Ultra-Ortodoks untuk Bertempur "Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida. Kita harus menyelidiki dengan hati-hati untuk menentukan apakah hal ini sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan badan-badan internasional," kata Paus, dalam kutipan yang diterbitkan pada hari Minggu (17/11) oleh harian Italia
La Stampa. Paus Fransiskus sering menyesalkan tingginya jumlah korban tewas yang disebabkan oleh serangan Israel ke Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas telah menyentuh angka 43.846 orang, sebagian besar warga sipil. Meskipun demikian, wawancara ini menunjukkan pertama kalinya Paus menggunakan istilah "genosida" untuk menggambarkan apa yang terjadi di Gaza. Kedutaan Besar Israel di Vatikan menanggapi pernyataan Paus dengan sini. Mereka merasa pihaknya telah menjadi korban dan memiliki hal untuk membalas.
Baca Juga: Rusia & China Dukung Embargo Senjata Terhadap Israel, Erdogan Lempar Pujian Tonton: Pernyataan Paling Keras Pangeran Saudi Soal Gaza: Israel Melakukan Genosida "Terjadi pembantaian genosida terhadap warga negara Israel pada 7 Oktober 2023, dan sejak saat itu, Israel telah menjalankan hak membela diri terhadap upaya dari tujuh front berbeda untuk membunuh warga negaranya," tulis akun resmi kedutaan mengutip pernyataan Duta Besar Yaron Sideman. Paus Fransiskus selalu berhati-hati untuk tidak memihak dalam konflik internasional, serta Namun, ia telah meningkatkan kritiknya terhadap perilaku Israel dalam perangnya melawan Palestina.
Bulan September lalu, Paus mengecam pembunuhan anak-anak Palestina dalam serangan Israel di Gaza. Ia juga mengkritik tajam serangan udara Israel di Lebanon karena dianggap melampaui moralitas. Tahun lalu, Paus Fransiskus bahkan sempat bertemu dengan sekelompok warga Palestina di Vatikan.