Payless ajukan perlindungan dari kebangkrutan



NEW YORK. Payless ShoeSource akan mengajukan perlindungan diri dari kebangkrutan atau Chapter 11. Dengan berada dalam penundaan kewajiban pembayaran utang, Payless memiliki waktu untuk melakukan restrukturisasi utang.

Dalam permohonannya, Payless mengatakan akan menutup sekitar 400 toko untuk menyehatkan kembali neraca keuangannya. Perusahaan memiliki 4.400 toko di lebih dari 30 negara saat ini.

"Ini saat sulit, tapi penting, karena persaingan akan semakin intensif," kata W. Paul Jones, Chief Executive Officer (CEO) Payless, dikutip CNBC.


Dalam dokumennya, Payless menyatakan memiliki liabilitas antara US$ 1 miliar - US$ 10 miliar. Sementara asetnya berkisar US$ 500 juta - US$ 1 miliar. 

Sebagai bagian dari restrukturisasi, Payless mengatakan telah mendapatkan kesepakatan dari beberapa pihak untuk mengurangi beban utang hampir sampai 50%.  

Pada Februari, Moody's Investors Services menurunkan outlook perusahaan menjadi negatif, mengutip utang US$ 520 juta yang akan jatuh tempo 2021.

Menurut studi AlixPartners, Payless merupakan peritel ke-10 yang mengajukan kebangkrutan tahun ini karena persaingan yang ketat baik dari toko konvensional maupun toko online. 

"Kami yakin proses ini akan memungkinkan kita mempertahankan kekuatan seperti kemampuan free cash flow dan mempertahankan penjualan sementara peritel lain mengalami kontraksi," kata Jones. 

Editor: Sanny Cicilia