PayPal luncurkan layanan transaksi jual beli kripto di Inggris



KONTAN.CO.ID - LONDON. PayPal Holdings Inc meluncurkan layanan jual beli kripto di Inggris mulai minggu ini. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk membeli, menjual dan menahan bitcoin dan kripto lain. 

Peluncuran tersebut menandai ekspansi internasional pertama di luar Amerika Serikat sehingga perusahaan bisa mengadopsi lebih lanjut dari kelas aset baru. Dengan lebih dari 403 juta akun aktif secara global, perusahaan yang berbasis di San Jose, California ini adalah salah satu perusahaan keuangan terbesar yang menawarkan konsumen akses ke mata uang kripto.

PayPal meluncurkan pembelian dan penjualan kripto di Amerika Serikat pada awal tahun. Kondisi tersebut memungkinkan pelanggan menggunakan kepemilikan koin digital mereka untuk berbelanja ke jutaan jaringan pedagang. 


Perusahaan berharap layanan baru tersebut akan mendorong pengguna global serta mempersiapkan jaringan mata uang digital baru yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dan bank sentral. 

Baca Juga: Putin: Kami tidak ingin militan Afghanistan di Rusia

"Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan regulator di Inggris Raya, dan di seluruh dunia, untuk menawarkan dukungan kami dan berkontribusi secara berarti agar mata uang digital berperan di masa depan bagi keuangan dan perdagangan global," kata Wakil presiden dan manajer umum untuk blockchain, kripto dan mata uang digital di PayPal Jose Fernandez da Ponte, dilansir dari Nasdaq, Senin (23/8). 

Di Inggris, layanan PayPal akan menyaingi pertukaran mata uang kripto yang sudah mapan seperti Coinbase Global Inc serta startup fintech seperti Revolut. Pelanggan akan dapat membeli bitcoin, ether, litecoin, dan bitcoin cash melalui dompet digital PayPal mereka secara online atau melalui aplikasi seluler.

Langkah ini dilakukan ketika perusahaan keuangan yang lebih mapan mulai menawarkan kepada pelanggan mereka baik untuk konsumen, institusi, akses ke aset digital, di tengah kenaikan harga mata uang kripto.

Selanjutnya: Taiwan bilang China ingin meniru Taliban, apa maksudnya?

Editor: Tendi Mahadi