Paywatch Indonesia Targetkan 100.000 Pengguna pada Tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan keuangan anyar, Paywatch Indonesia menargetkan 100.000 pengguna di sepanjang tahun ini.

Secara sederhana, Paywatch Indonesia menawarkan solusi baru lewat layanan Earned Wage Access (EWA).

EWA adalah solusi yang memberikan pekerja akses ke sebagian gaji mereka sebelum hari gajian untuk memenuhi kebutuhan mendesak ataupun tak terduga.


Meskipun baru sekitar 6 bulan hadir di Indonesia, Alex Kim, Co-Founder dan Presiden Paywatch menyebut telah bermitra dengan sejumlah perusahaan, yaitu PT Wilmar, KB Bukopin, Kredit Plus, perkebunan gula PSMI dan GMP, Accentuates, Daenong Global dan lainnya.

Baca Juga: Cek Daftar Pinjol Legal dan Ilegal dari OJK Per Juni 2024

"EWA mengubah sistem penggajian tradisional menjadi sistem penggajian fleksibel yang dapat diakses kapan saja oleh karyawan perusahaan," ujar Alex saat ditemui Kontan, Rabu (5/6).

Alex menjelaskan, hadirnya EWA bisa mejadi alternatif karyawan untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

Program ini juga bisa meminimalisir adanya penggunaan pinjaman online illegal karena sistem EWA tetap menggunakan gaji pokok karyawan, hanya saja bisa digunakan sebelum tanggal gajian.

"EWA bukanlah pinjaman, tetapi menawarkan opsi yang lebih aman dan nyaman, memungkinkan karyawan untuk menghindari hutang sambil menunggu hari gajian," lanjut Alex.

Hadirnya layanan EWA ini juga berkaca pada data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai total utang publik di fintech yang mencapai Rp 61,1 triliun pada Februari 2024.

Baca Juga: Paywatch Tawarkan Layanan Earned Wage Access (EWA), Apa Itu?

Selain di Indonesia, layanan EWA juga telah digunakan di sejumlah negara di Asia, seperti Malaysia, Korea Selatan, Filipina, dan Indonesia. 

Ke depannya, Paywatch Indonesia berharap bisa membangun tenaga kerja yang berkelanjutan dengan memberikan akses keuangan yang adil, terutama di industri manufaktur Indonesia.

Adapun, untuk penjajakan perusahaan, Paywatch Indonesia menyesuaikan pendekatannya untuk setiap sektor bisnis, termasuk makanan dan minuman, perhotelan, ritel, layanan pusat informasi, dan manufaktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
TAG: