KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan bahwa jumlah warga sipil yang tewas di Jalur Gaza menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam operasi militer Israel terhadap militan Hamas Palestina. Israel telah berjanji memusnahkan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, setelah militan tersebut menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan 7 Oktober. Israel telah menyerang Gaza berpenduduk 2,3 juta orang dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan invasi darat. “Ada pelanggaran yang dilakukan Hamas ketika mereka memiliki perisai manusia. Namun ketika kita melihat jumlah warga sipil yang terbunuh dalam operasi militer, ada sesuatu yang jelas salah,” kata Guterres pada konferensi Reuters NEXT.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Bikin Keluarga di Gaza Kehilangan Tiga Generasi Para pejabat Palestina mengatakan 10.569 orang kini telah terbunuh di Gaza, 40 persen di antaranya adalah anak-anak. “Penting juga untuk membuat Israel memahami bahwa bertentangan dengan kepentingan Israel jika setiap hari melihat gambaran buruk tentang kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar bagi rakyat Palestina,” kata Guterres. Meski mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel, Guterres mengatakan bahwa perlu membedakan antara Hamas dan rakyat Palestina. “Jika kita tidak membuat perbedaan, saya pikir kemanusiaan itu sendiri yang akan kehilangan maknanya,” kata Guterres.