JALUR GAZA. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon meradang. Pasalnya, Israel menyerang sekolah anak-anak yang difasilitasi oleh PBB di Gaza. Serangan tersebut menewaskan 10 orang. "Serangan ini melangggar hukum internasional," jelas Ban Ki-moon. PBB, lanjutnya, sudah memberikan informasi kepada Israel mengenai lokasi sekolah tersebut. "Kegilaan ini harus dihentikan," kata Ban.
Sementara itu Juru Bicara Kementrian Luar Negeri AS mengatakan bahwa AS sangat terkejut dengan tindakan Israel yang sangat memalukan itu. Pihak Israel sendiri mendeklarasikan gencatan senjata kemanusiaan di mayoritas wilayah Gaza pada Senin hari ini (4/8) selama tujuh jam. Brigadir Jenderal Israel Yoav Mordechai bilang, gencatan senjata akan diberlakukan ke seluruh Jalur Gaza, kecuali wilayah timur Rafah, pada pukul 10.00 hingga 19.00 waktu setempat. Sekadar informasi, serangan pada Minggu kemarin menyasar sebuah sekolah yang menjadi tempat perlindungan ribuan pengungsi Palestina akibat konflik. Meski demikian, pihak Israel membantah pihaknya menargetkan serangan ke sekolah tersebut. Militer Israel mengungkapkan, tembakan mereka sebenarnya menargetkan tiga militan dari grop Jihad Islam yang mengendarai sepeda motor dekat sekolah tersebut. Hingga saat ini, grup militan Islam yang dimaksud tak melaporkan anggotanya yang tewas atau terluka.
Catatan terakhir dari Kementrian Kesehatan Palestina menunjukkan, lebih dari 1.750 warga Palestina yang terbunuh sejak Israel memborbardir negara tersebut. Sementara, lebih dari 9.000 orang lainnya terluka sejak dimulainya konflik tiga pekan lalu. Koordinator PBB untuk divisi kemanusiaan James Rawley menuturkan, dari total jumlah korban tewas, 330 di antaranya adalah anak-anak. "Kita sedang membunuh sekitar seorang anak per jamnya saat ini," jelas Rawley. Rawley menambahkan, lebih dari 80% mereka yang tewas adalah warga sipil. Namun, pihak Israel membantah pernyataan ini.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie