KONTAN.CO.ID - MANADO. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengingatkan pentingnya menjaga dan merawat paham kebangsaan. Hal itu disampaikan Robikin dalam Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU bertema "NU dan Kebhinekaan" di Manado, Sulawesi Utara, hari ini (11/11). 

Menurutnya, paham kebangsaan merupakan keterkaitan hubungan antara paham agama dan kebangsaan di sebuah negara. Paham ini akan mengalami pasang dan surut tergantung bagaimana rakyat atau umat di negara itu bisa menjaganya dengan baik.

"Jika kita sebagai rakyat bisa menjaga dengan baik, maka ia akan mengalami masa pasang. Sebaliknya, jika rakyat Indonesia tidak menjaganya dengan baik, maka paham agama dan kebangsaan yang kita miliki akan tergerogoti oleh paham dan ideologi lain yang akhir-akhir ini sedang berkeliaran di negara kita," kata Robikin dalam keterangan pers, Sabtu (11/11).

Itu sebabnya, Robikin mengajak stakeholder bangsa dan negara, khususnya warga NU di Sulawesi Utara, untuk senantiasa merawat dan mengembangkan Islam moderat (Islam Nusantara) dalam negara dan bangsa, NKRI. "Jangan diganggu oleh paham-pahan radikal, baik dari ideologi berhaluan kiri atau pun kanan," tegasnya.

Robikin menambahkan, paham agama dan kebangsaan bukan paham yang sekali jadi. Ia butuh dirawat dan dipelihara. "Harus kita pelihara terus-menerus. Ini bukanlah faham yang sifatnya taken for granted," imbuhnya.

Amin Lasena, Ketua Panitia Daerah Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Manado berharap, acara ini semakin mempererat persaudaraan sebagai bangsa. Sebab, kata Lasena, persaudaraan itu bukan cuma saudara seagama atau seiman. Tetapi, juga persaudaraan yang sifatnya lintas iman. 

"Itulah yang di NU dikenal dengan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," pungkasnya.

Pra Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Manado merupakan rangkaian dari hajatan Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang akan berlangsung di Mataram NTB pada 23-25 November mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini