PCAR Catatkan Kinerja Lesu di Kuartal III 2024, Ini Strateginya Hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) mencatatkan kinerja yang menurun di kuartal III 2024. Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan mengalami penurunan pendapatan sebesar 8,20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 202,50 miliar, sementara pada kuartal III 2024 turun menjadi Rp 185,90 miliar.

Penurunan ini turut berdampak pada laba bersih perusahaan yang juga mengalami penurunan signifikan. Laba bersih PCAR tercatat sebesar Rp 5,811 miliar pada kuartal III 2023, namun turun menjadi sekitar Rp 3,847 juta pada kuartal III 2024. Penurunan laba ini mencapai sekitar 33,33%, mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan sepanjang tahun ini.

Menurut Direktur Utama PCAR, Raditya Wardhana, penurunan kinerja ini disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Salah satu penyebab utama adalah penyesuaian sistem kerja di bagian produksi. 


Baca Juga: BOAT Mau Jaring Dana IPO Rp 120 Miliar untuk Bayar Utang, Begini Kondisi Keuangannya

"Implementasi sistem baru ini membutuhkan waktu adaptasi, yang menyebabkan peningkatan beban tenaga kerja, terutama pada kuartal III 2024," ungkap Raditya kepada KONTAN, Kamis (7/11).

Di sisi lain, PCAR juga mengalami penurunan permintaan dari pasar ekspor. Permintaan melemah terutama pada akhir semester I hingga pertengahan kuartal III akibat penumpukan inventori bahan baku di negara-negara tujuan ekspor. Tantangan ini diperburuk dengan keterbatasan pasokan bahan baku akibat kemarau panjang yang melanda beberapa wilayah.

Meskipun menghadapi tantangan, PCAR optimis untuk mencapai peningkatan penjualan hingga Rp 300 miliar. Namun, perusahaan telah merevisi proyeksi realistis pendapatan hingga akhir tahun menjadi kisaran Rp 220-230 miliar, mengingat kondisi yang ada.

Untuk mencapai target tersebut, PCAR telah merancang beberapa strategi utama. Manajemen berencana untuk memperluas sumber bahan baku dengan mencari pemasok yang belum dijangkau sebelumnya, serta meningkatkan kapasitas melalui penambahan sentra pengupasan. 

"Dengan masuknya musim hujan, diharapkan pasokan bahan baku akan lebih stabil, sehingga mendukung upaya peningkatan produksi," ujarnya.

Selain itu, manajemen berharap adanya peningkatan permintaan dari pasar yang dapat menjadi katalis positif bagi penjualan di kuartal IV 2024. Raditya menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada kebijakan yang secara langsung menghambat bisnis perusahaan. 

Namun, rencana perpanjangan aturan Dana Hasil Ekspor (DHE) dari Sumber Daya Alam (SDA) diperkirakan akan meningkatkan beban keuangan. Kendati demikian, Raditya optimis bahwa pemerintahan di bawah Presiden Prabowo akan memberikan insentif yang menarik bagi para eksportir yang patuh terhadap regulasi tersebut. 

"Hal ini akan memberikan prospek positif bagi industri hilirisasi perikanan, termasuk produk rajungan yang menjadi fokus utama perusahaan," pungkasnya.

Baca Juga: Prima Cakrawala Abadi (PCAR) Optimistis Target Penjualan Bisa Tercapai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati