PDB di kuartal II 2019 diramal melambat karena Ramadan-Lebaran kurang bergairah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal-II 2019 besok (5/8). Sejumlah ekonom meramal PDB sepanjang April-Juni 2019 tumbuh melambat akibat faktor Ramdan dan Lebaran.

Faktor musiman tersebut dirasa tidak mampu mengerek pertumbuhan ekonomi. Ekonomi UoB Enrico Tanuwijaja meramal PDB kuartal II-2019 flat di level 5%-5.1% year on year (yoy).

Alias masih di kisaran pencapaian kuartal I-2019 di level 5,07% yoy. Namun melambat ketimbang PDB kuartal II-2019 di level 5,27%.

Baca Juga: Ekonom bank Permata proyeksikan pertumbuhan ekonomi cenderung melambat

Enrico menjelaskan konsumsi masyarakat pada Ramadhan-Idul Fitri 2019 tidak sebanyak tahun lalu. Indikasi tersebut tercermin dari hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI) periode Mei 2019 yang menunjukkan indeks penjualan riil (IPR) di level 7,7% year on year (yoy), lebih rendah dari periode sama tahun lalu di level 8,3%. 

Sejalan, Ekonom BCA David Sumual memandang daya beli masyarakat terganggu lantaran harga bahan pokok tidak sepenuhnya terjaga di mana inflasi bulan Juni tercatatat cukup tinggi di level 0,6%.

Apalagi faktor musiman tersebut bertabrakan dengan sederet peristiwa mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China dan Pemilu.

Baca Juga: Faktor internal dan eksternal hambat proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II

Tensi perang dagang AS-China kembali memanas sehingga pelemahan daya beli sejumlah negara melambat, yang berdampak pada penurunan ekspor Indonesia.

Pukulan semakin berat ketika ekonomi negeri Tirai Bambu sebagai importir terbesar Indonesia melempem.

David menilai ekspor yang melemah di kuartal II-2019 membuat defisit perdagangan makin melebar. Pelemahan ekonomi global pun membawa arus investasi di Indonesia jadi fluktuatif.

"Naik-turun, peningkatan investasi belum keliatan naik drastis,” kata David kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).

Baca Juga: Berikut prediksi PDB kuartal II 2019 dari sembilan ekonom

Enrico menambahkan selain karena faktor utama perang dagang, situasi politik yang sempat memanas sempat membuat investasi mabur dari pasar domestik.

“Investasi tumbuhnya melambat karena pemerintah fokus menjaga current account devicit (CAD) yang perlu dikontrol,” ucap Enrico kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).

Adapun David memprediksi PDB kuartal II-2019 berada di level yang sama seperti kuartal sebelumnya, yakni 5,07%. Sementara, sampai akhir tahun 2019 Enrico meramal bakal di level 5%-5,1%.

Baca Juga: Investasi Riil di Sektor Infrastruktur dan Telko Meningkat, Prospek Sahamnya Juga Oke

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi