JAKARTA. Rilis angka produk domestik bruto (PDB) Indonesia seakan menyelimuti sentimen pelaku pasar modal. Angka PDB yang tidak sesuai harapan tersebut menjadi pemicu pertanyaan akan prospek ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal dua 2017 yang tumbuh 5,01% memang lebih tinggi dibanding kuartal I-2017, namun realisasinya lebih rendah dari ekspektasi Bank Indonesia di 5,08%. Pasar melihat, angka PDB yang di bawah ekspektasi ini menjadi sentimen negatif untuk perdagangan dan bakal menjadi katalis dalam negeri terbesar untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
PDB meleset, IHSG berpeluang koreksi lagi
JAKARTA. Rilis angka produk domestik bruto (PDB) Indonesia seakan menyelimuti sentimen pelaku pasar modal. Angka PDB yang tidak sesuai harapan tersebut menjadi pemicu pertanyaan akan prospek ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal dua 2017 yang tumbuh 5,01% memang lebih tinggi dibanding kuartal I-2017, namun realisasinya lebih rendah dari ekspektasi Bank Indonesia di 5,08%. Pasar melihat, angka PDB yang di bawah ekspektasi ini menjadi sentimen negatif untuk perdagangan dan bakal menjadi katalis dalam negeri terbesar untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).