PDB naik tipis, belanja pemerintah malah melambat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,02% di kuartal III 2019. Dari sisi konsumsi pemerintah sepanjang Juli-September 2019 hanya tumbuh 0,98%. 

Pencapaian tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan kuartal III-2018 di mana konsumsi pemerintah pertumbuhannya mencapai 6,27%. Artinya belanja pemerintah masih jauh dari angka yang dipatok.

Baca Juga: Genjot konsumsi, anggota DPR ini sarankan pemerintah naikkan batas PTKP pada 2020


Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menjelaskan alasan rendahnya belanja pemerintah disebabkan adanya shifting belanja dari periode sebelumnya. "Kalau belanja pemerintah itu ada masalah shifting pengeluaran pemerintah," kata Suahasil seusai Rakornas Kadin, di Jakarta, Selasa (5/11).

Suahasil menegaskan, pertumbuhan konsumsi pemerintah memang rendah. Secara tren, kuartal III-2019 terjadi shifting belanja, karena pengeluaran di kuartal II-2019 pada periode puncak. 

Meski demikian, Suahasil menyampaikan pemerintah tidak akan ragu membelanjakan uangnya meski kondisi global juga melemah. Sebab, pada sisa periode tahun ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong penggunaan APBN untuk lebih mendukung pertumbuhan ekonomi. 

"Belanja pemerintah kita akan pastikan, di tengah tengah pelemahan global yang ada imbas terhadap pelemahan penerimaan, kita akan memastikan belanja tetap bisa mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Suahasil.

Baca Juga: Danareksa Research Institute: Untuk tekan defisit, RI mesti dorong investasi langsung

Di sisi lain, Suahasil tidak memungkiri langkah tersebut akan berdampak pada  penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah memastikan belanja yang direalisasikan akan tepat sasaran dan efisien apalagi dihambur-hamburkan.

"Nah kalau belanjanya mau tetap kita pakai untuk mendukung. Maka mungkin pembiayaannya jadi melebar, defisitnya melebar. Kalau defisitnya melebar, kita sudah perkirakan melebar 2,%-2,2% tidak apa-apa. Karena itu menjadi bagian dari support APBN terhadap pertumbuhan ekonomi," tegarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi