JAKARTA. Rapat paripurna DPR hari ini dengan agenda pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU APBN-P) 2013 menjadi undang-undang bakal berjalan alot. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana mengajukan Rancangan APBN-P (RAPBN-P) 2013 tandingan. Kedua fraksi yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini mengusulkan target pendapatan dan belanja negara yang lebih besar dari target yang dipatok RAPBN-P 2013 yang sudah disetujui Badan Anggaran DPR pekan lalu. Contoh, Fraksi PDI-P dalam RAPBN-P 2013 versi mereka mematok belanja negara sebesar Rp 1.734,3 triliun, lebih besar Rp 8,2 triliun ketimbang RAPBN-P yang sudah ketok palu di badan Anggaran DPR hanya Rp 1.726,1 triliun.
PDI-P dan PKS ajukan beleid anggaran tandingan
JAKARTA. Rapat paripurna DPR hari ini dengan agenda pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU APBN-P) 2013 menjadi undang-undang bakal berjalan alot. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana mengajukan Rancangan APBN-P (RAPBN-P) 2013 tandingan. Kedua fraksi yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini mengusulkan target pendapatan dan belanja negara yang lebih besar dari target yang dipatok RAPBN-P 2013 yang sudah disetujui Badan Anggaran DPR pekan lalu. Contoh, Fraksi PDI-P dalam RAPBN-P 2013 versi mereka mematok belanja negara sebesar Rp 1.734,3 triliun, lebih besar Rp 8,2 triliun ketimbang RAPBN-P yang sudah ketok palu di badan Anggaran DPR hanya Rp 1.726,1 triliun.