PDI-P minta Mabes Polri usut penembakan calegnya



JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meminta aparat Mabes Polri turun langsung menyelidiki upaya penembakan terhadap salah satu calon anggota legislatif dari partai itu, Lestanta Budiman. Upaya penembakan terhadap Lestanta terjadi di rumahnya, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (4/11/2013) dini hari.“DPP akan meminta Mabes Polri mengusutnya. Ini menyangkut kehormatan dan harga diri partai,” ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin pagi. Unsur pimpinan daerah, imbuh dia, juga diminta mendesak Polda DIY membentuk tim khusus untuk menangani insiden ini.Tjahjo menilai saat ini keamanan masyarakat sudah pada titik yang mengkhawatirkan, sehingga harus ada tindakan cepat. “Anggota Polri dan masyarakat umum sudah menjadi sasaran tembak seenaknya,” kata dia.Seperti diberitakan, orang tak dikenal berupaya menembak Lestanta, saat dia bersama enam rekannya tengah berbincang di ruang depan rumah. Satu orang terluka akibat penembakan ini. Lokasi penembakan adalah Jalan Wahid Hasyim 40 B, Condong Catur, Depok, Sleman, DIY.Pelaku diduga dua orang yang berboncengan menumpang sepeda motor. Lestanta mengatakan, penembakan terjadi sekitar pukul 00.44 WIB. Tiba-tiba, kata dia, dua orang yang berboncengan sepeda motor berhenti di depan rumahnya, dan salah satunya berjalan mendekati rumah."Satu orang menembak. Dia mengarahkan senjatanya ke saya, tapi meleset dan kena teman saya," tutur Lestanta. Ditemui seusai kejadian, dia mengatakan, pelaku melepaskan tembakan dua kali.Satu tembakan mengenai lengan kiri Dian, teman Lestanta itu, dan satu peluru mengenai dinding rumah. Menurut Lestanta, pelaku datang dari arah selatan. Setelah melepaskan tembakan, kedua pelaku kabur ke arah utara.Lestanta mengatakan, pelaku yang melepaskan tembakan mengenakan jaket berwarna gelap, serta berbadan tinggi dan kurus. Dian yang terkena tembakan dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda, Kota Yogyakarta. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie