SUKOHARJO. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyesalkan sikap Presiden RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mangkir dari panggilan Badan Pengawas Pemilu terkait dugaan penggunaan fasilitas negara untuk berkampanye. Menurut Tjahjo, sikap itu menunjukkan SBY tidak serius mewujudkan pelaksanaan pemilu yang demokratis. "Dalih yang diberikan Juru Bicara Presiden bahwa pemanggilan itu tidak relevan merupakan bentuk pencampuradukan antara posisi Pak SBY sebagai Presiden dan sebagai Ketua Umum," kata Tjahjo melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu (5/4) seperti dikutip dari Kompas.com. Anggota Komisi I DPR RI itu menyebutkan, SBY sebagai Ketua Umum Demokrat tidak memiliki hak menggunakan fasilitas negara, seperti pesawat kepresidenan dan lain-lain, untuk kegiatan kampanye Demokrat. Tjahjo mengatakan, PDI-P mendukung penuh upaya Bawaslu untuk mengklarifikasi langsung SBY terkait dugaan tersebut.
PDI-P sesalkan SBY tolak panggilan Bawaslu
SUKOHARJO. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyesalkan sikap Presiden RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mangkir dari panggilan Badan Pengawas Pemilu terkait dugaan penggunaan fasilitas negara untuk berkampanye. Menurut Tjahjo, sikap itu menunjukkan SBY tidak serius mewujudkan pelaksanaan pemilu yang demokratis. "Dalih yang diberikan Juru Bicara Presiden bahwa pemanggilan itu tidak relevan merupakan bentuk pencampuradukan antara posisi Pak SBY sebagai Presiden dan sebagai Ketua Umum," kata Tjahjo melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu (5/4) seperti dikutip dari Kompas.com. Anggota Komisi I DPR RI itu menyebutkan, SBY sebagai Ketua Umum Demokrat tidak memiliki hak menggunakan fasilitas negara, seperti pesawat kepresidenan dan lain-lain, untuk kegiatan kampanye Demokrat. Tjahjo mengatakan, PDI-P mendukung penuh upaya Bawaslu untuk mengklarifikasi langsung SBY terkait dugaan tersebut.